Suara.com - Moderna membela diri bahwa perlindungan vaksin Covid-19 mereka terhadap penyakit parah, rawat inap, dan kematian melebihi risiko miokarditis.
Pembelaan ini muncul setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) membutuhkan lebih banyak waktu untuk memutuskan apakah mereka akan mengizinkan pemberian vaksin Moderna kepada anak usia 12 hingga 17 tahun.
Keputusan FDA rencananya keluar setelah mereka memeriksa laporan kasus miokarditis, atau peradangan otot jantung, lapor CNBC.
Kasus peradangan jantung langka pada pria di bawah 30 tahun dilaporkan relatif lebih tinggi pada vaksin Moderna dibanding pada penerima vaksin Pfizer-BioNTech.
Tercatat ada 13,3 kasus per 100.000 orang miokarditis untuk vaksin Moderna dibanding dengan 2,7 kasus per 100.000 orang untuk vaksin Pfizer.
Namun, Moderna mengatakan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah melaporkan tingkat penyakit ringan atau berat pada penerima vaksin Moderna lebih rendah daripada pada penerima vaksin Pfizer atau Johnson & Johnson.
Misalnya, ada 86 kasus terobosan per 100.000 orang untuk vaksin Moderna. Sementara 135 kasus terobosan per 100.000 orang untuk Pfizer.
Data juga menunjukkan orang yang tidak divaksinasi memiliki risiko kematian 11 kali lipat dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan vaksin.
“Sementara saya pikir otoritas kesehatan menilai data dengan hati-hati, Anda dapat melihat bahwa mereka terus merekomendasikan penggunaan vaksin mRNA-1273 Moderna," jelas Kepala Petugas Medis Moderna Dr. Paul Burton.
Baca Juga: Austria Bakal Lockdown Warganya yang Ngeyel Tidak Vaksin
Ia menambahkan, "Kami percaya bahwa keseimbangan manfaat dan risiko sangat positif."
Burton mengatakan perusahaan belum melihat kasus miokarditis pada penerima suntikan booster. Selain itu, kasus miokarditis yang dilaporkan juga umumnya ringan dengan gejala yang biasanya dapat sembuh dengan sendirinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan