Suara.com - Seorang gadis bernama Porsche McGregor-Sims (27) asal Inggris meninggal dunia akibat kanker serviks satu hari setelah didiagnosis.
Sebelumnya, selama berbulan-bulan ia mengalami gejala namun sang dokter tidak segera mengenali penyakitnya.
Gejala yang muncul pertama kali adalah sakit perut tidak biasa dan pendarahan. Ia memeriksakan diri ke dokter pada Desember 2019. Sebulan kemudian, ia dirujuk ke dokter ginekolog Peter Schlesinger. Porsche meninggal dunia pada 14 April 2020.
Sayangnya, Schlesinger mengira gejala yang dialami Porsche disebabkan oleh faktor hormonal atau psikologis. Sang dokter tidak melihat pasiennya ini menderita jenis kanker serviks agresif.
Schlesinger mengetahui bahwa Porsche berhenti menggunakan kontrasepsi suntik sebelum mengalami gejala, sehingga hal itu dianggap 'mengejutkan' hormon di tubuhnya.
Menurut Schlesinger, dirinya kemungkinan akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap untuk melihat apakah ada keanehan pada fisik Porsche apabila ada seorang pendamping.
"Jika ada seseorang berada di ruangan bersamaku, aku mungkin akan melakukan (lebih)," tutur Schlesinger, dilansir New York Post.
Ia juga mengatakan bahwa pemeriksaan Pap Smear serta CT scan akan memakan lebih banyak waktu, terutama selama musim liburan. Selain itu, pemeriksaan fisik tidak dapat dilakukan pada saat itu.
Pada Maret 2020, Porsche menelepon dokter keluarga dengan keluhan sesak napas dan dokter meresepka antibiotik. Ketika gejalanya berkembang, dokter curiga sang gadis ini terinfeksi Covid-19 dan merujuknya ke Westlands Medical Center untuk konsultasi.
Baca Juga: Peneliti FKUI Temukan Manfaat Biji Kedelai untuk Cegah Kanker Payudara
Tetapi kondisi pernapasannya sangat buruk, dia dengan cepat dipindahkan ke Rumah Sakit Queen Alexandra, tempat di mana Porsche meninggal.
Sekarang, keluarganya berbicara tentang perawatan di bawah standar yang diterima Porsche.
"Anda tidak melakukan hal yang paling mendasar, berikan dia pemeriksaan internal, salah satu cara paling sederhana dan mendasar untuk mendiagnosis seseorang menderita kanker serviks," ujar ibu Porsche, Hawke (52).
Hawke juga mengklaim bahwa sang dokter lebih tertarik pada sindrom iritasi usus besar putrinya dan alasan lain pendarahannya.
"Itu tidak masuk akal bagi saya," tandas Hawke.
American Cancer Society mengatakan bahwa gejala kanker serviks, seperti nyeri, mentruasi yang tidak normal dan bercak, kelelahan dan penurunan berat badan, bisa sulit dilacak.
Banyak wanita yang menerima Pap smear secara teratur dapat mencegah kanker dengan deteksi dini sel pra-kanker. Sementara itu, vaksin HPV telah semakin mengurangi tingkat kanker serviks dalam beberapa tahun terakhir.
Usia rata-rata saat diagnosis kanker serviks adalah 50 tahun. Namun, penelitian menunjukkan wanita muda kemungkinan memiliki risiko kematian lebih tinggi karena fakta bahwa tidak ada yang mencurigai gejala mereka dapat menyebabkan kanker.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!