Suara.com - Konsumsi zat gizi seimbang jadi kunci utama dalam mencegah stunting pada anak-anak, terutama selama 1.000 pertama kehidupannya.
Ketua Asosiasi Nutrisionis Indonesia DPP Persagi Dr. Andrianto SH. M.Kes., mengatakan, protein hewani menjadi zat gizi terpenting untuk mencegah stunting. Ia menyarankan agar ibu hamil harus cukup konsumsi protein hewani, begitu pula anaknya setelah lahir.
"Protein hewani penting karena di dalamnya ada zinc yang bagus untuk tumbuh kembang anak," kata dokter Andrianto dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jumat (21/1/2022).
Protein hewani paling mudah dan murah bisa didapatkan dari ikan, seperti pindang, teri, juga ikan tuna.
Menurut dokter Andrianto, pemerintah sangat berperan penting dalam membantu masyarakat dapat kecukuoan gizi. Sehingga target menurunkan stunting hingga 14 persen pada 2024 bisa tercapai.
Ia menyarankan, saat memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat, sebaiknya jangan memberikan beras dan minyak.
"Kalau dalam konteks stunting, ya, tidak memberikan bantuan beras, gula atau minyak. Tapi lebih banyak memberikan bantuan protein hewani, lebih banyak ikan dalam kaleng misalnya," saran dokter Andrianto.
Ia menambahkan, apabila ibu hamil kurang asupan protein hewani, begitu pula anaknya setelah lahir, maka risikonya fisik tidak bertumbuh baik juga perkembangan otaknya tidak optimal.
Dampak jangka menengah dari stunting akan menyebabkan anak tumbuh pendek juga kemampuan kognitifnya rendah. Tak selesai di situ, dalam jangka panjang, anak yang stunting juga lebih berisiko obesitas dan mudah sakit saat dewasa.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Belum Satu Harga, Ini Kata Disperindag Lampung
"Kemudian ada gangguan metabolisme, sehingga pada usia 40 tahun ke atas cenderung akan memiliki penyakit degeneratif seperti kencing manis, ginjal, hipertensi, dan sebagainya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
RI Masih Bergantung Impor BBM dari Afrika Hingga Timur Tengah
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Pengamat Sorot Kasus Tata Kelola Minyak Kerry Chalid: Pengusaha Untungkan Negara Tapi Jadi Terdakwa
-
ESDM Pede Lifting Minyak Tahun ini Bisa Lampaui Target 610 Ribu Barel
-
Wamentan Sudaryono Promosikan Peluang Investasi Pertanian ke Rumania, Indonesia Swasembada Beras
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas