Suara.com - Anggapan infeksi varian Omicron memiliki gejala ringan membuat masyarakat enggan menggunakan masker. Padahal, infeksi Covid-19 sama sekali tidak boleh diremehkan.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menceritakan penderitaan pasien Covid-19 yang mengalami sesak napas karena terinfeksi varian Omicron.
Menurut Wamenkes Dante, sesak dan ribetnya karena memakai masker tidak sebanding dengan sesak napas jika sudah terinfeksi Covis-19.
"Nggak enaknya menggunakan masker, masih lebih ringan daripada sesaknya kalau terinfeksi Covid-19 dan masuk ke kelainan paru yang berat," ujar Wamenkes Dante dalam acara diskusi Radio Kesehatan Kemenkes, Rabu (23/2/2022).
Sehingga ia mengimbau masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan, termasuk menggunakan masker sebagai yang utama, mengingat virus SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19 menginfeksi saluran napas atas.
"Perlindungan paling maksimal adalah dengan menggunakan masker, karena si virus ini menular melalui droplet (percikan air liur) atau melalui aerosol yang keluar ketika batuk, bersin dan bicara dari orang yang terkena infeksi," jelasnya.
Lelaki yang juga dokter spesialis penyakit dalam itu juga mengingatkan tentang adanya orang tanpa gejala pembawa virus, dan tetap bisa menularkan kepada orang lain.
Meski ada beberapa negara yang sudah mencabut aturan wajib masker, Wamenkes Dante mengatakan di Indonesia masih diwajibkan karena berdasarkan saran para ahli.
"Ada beberapa negara yang memang sudah membuka masker, tapi dari studi epidemiologis, pola penyebaran, karakter penyakit yang ada, saat ini penggunaan masker merupakan pilihan yang tidak bisa ditawar oleh masyrakat, sehingga kita lebih bisa terhindari dari penularan Covid-19 ini," tutup Wamenkes Dante.
Baca Juga: Ini Beda Gejala Covid-19 Varian Omicron dan Delta, Lebih Menular Namun Bergejala Lebih Ringan
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Jakarta, Ini 10 Kota Paling 'Beracun' di Dunia yang Bikin Sesak Napas
-
4 Gel Mask yang Ampuh Redakan Wajah Kemerahan dan Kontrol Minyak
-
Sosok Benjamin Paulus Octavianus, Dokter Spesialis Paru yang Jadi Wamenkes
-
Rekam Jejak Benjamin Paulus, Dokter Spesialis Paru yang Ditunjuk Jadi Wamenkes Baru
-
Istana Ungkap Alasan Prabowo Tambah Wamenkes Baru Benjamin Paulus, Buntut Keracunan MBG?
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia