Suara.com - Miokarditis adalah peradangan otot jantung yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Dalam kasus yang jarang terjadi, miokarditis adalah hasil dari reaksi toksin terhadap obat.
Miokarditis ini merupakan kondisi serius yang mempengaruhi kapasitas jantung untuk memompa darah, yang mengakibatkan berkurangnya suplai darah ke semua organ.
Peradangan jantung atau miokarditis yang disebabkan oleh virus menurunkan kekuatan kontraksi dan kemampuannya untuk memasok darah ke tubuh.
Dalam kasus miokarditis yang tidak terlalu parah, seseorang mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Tapi, mereka mungkin merasakan gejala yang mirip dengan flu, seperti sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, nyeri sendi dan diare.
Dalam kasus ringan, gejala halus termasuk nyeri dada ringan atau sesak napas. Dalam kasus yang parah, jantung menjadi terlalu lemah untuk memompa cukup darah ke seluruh tubuh Anda.
Seseorang juga lebih rentan terhadap pembentukan gumpalan di jantung Anda, yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Beberapa penyebab miokarditis bisa meliputi:
- Virus, termasuk yang menyebabkan penyakit seperti flu, pilek, rubella (campak Jerman), gastroenteritis, mononukleosis (mono), dan HIV dan AIDS.
- Bakteri, termasuk yang menyebabkan radang tenggorokan, infeksi staph, difteri, dan penyakit Lyme.
- Parasites
- Obat-obatan
- Gangguan autoimun
- Paparan zat beracun tertentu
Sebuah studi Denmark yang diterbitkan di BMJ menyelidiki hubungan antara vaksinasi SARS-CoV-2 dan miokarditis.
Penelitian tersebut melibatkan 4.931.775 individu berusia 12 tahun ke atas yang diikuti mulai 1 Oktober 2020 hingga 5 Oktober 2021.
Baca Juga: Peneliti: Orang Gangguan Kejiwaan Berisiko Terinfeksi Virus Corona Meski Sudah Vaksin Covid-19
Selama masa tindak lanjut, 269 peserta mengembangkan miokarditis, di antaranya 108 (40 persen) berusia 12-39 tahun dan 196 (73 persen) adalah laki-laki.
"Dari 3.482.295 orang yang divaksinasi dengan BNT162b2 (Pfizer-BioNTech), 48 mengembangkan miokarditis dalam waktu 28 hari sejak vaksinasi dibandingkan dengan orang yang tidak vaksinasi," jelas penelitian dikutip dari Express.
Ahli epidemiologi Profesor Rickard Ljung dari Badan Produk Medis Swedia mengeksplorasi lebih lanjut hal ini dalam sebuah studi baru-baru ini yang menyelidiki data kesehatan dari total sekitar 23,1 juta orang dari Denmark, Finlandia, Norwegia, dan Swedia dari akhir Desember 2020 hingga awal Oktober 2021.
Tim mencari insiden miokarditis dan perikarditis dengan mempertimbangkan jenis kelamin subjek, usia dan vaksinasi secara spesifik.
Mereka secara khusus berfokus pada kasus-kasus di mana kondisi jantung yang meradang berkembang dalam 28 hari setelah vaksinasi pertama maupun kedua.
Secara keseluruhan, tim mengidentifikasi 1.077 kasus miokarditis dan 1.149 perikarditis di antara empat kelompok studi mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa
-
Kota Paling Bersih dan Sehat di Indonesia? Kemenkes Umumkan Penerimanya Tahun Ini
-
Dari Flu hingga Hidung Tersumbat: Panduan Menenangkan Ibu Baru Saat Bayi Sakit