Suara.com - Pembahasan seputar kateter tengah ramai diperbincangkan setelah baru-baru ini viral di Tiktok seorang mahasiswi keperawatan yang curhat saat memasang kateter urine pada pasien pria. Namun sebenarnya tahukah kalian dimana kateter dipasang?
Dalam artikel ini tidak hanya akan membahas tentang video viral di Tiktok dari aksi mahasiswi keperawatan tersebut. Setidaknya, Anda juga perlu paham dimana kateter dipasang.
Hal yang dilakukan mahasiswi keperawatan ini mengundang komentar pedas netizen yang dianggap tidak pantas dan melanggar etika profesi.
"Ketika aku harus masang kateter urin/DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep, seumuran lagi," tulisnya dalam video di TikTok.
Unggahan mahasiswi tersebut berakibat ia mendapat teguran dan ditarik dari tempat praktiknya. Kasus semacam ini memberi pelajaran penting mengenai aturan kode etik hingga etika bermedia sosial.
Peristiwa tersebut mengundang tanya sebagian masyarakat mengenai apa itu kateter urine dan dimana kateter dipasang? Berikut ini penjelasan singkat mengenai kateter urine beserta fungsi dan dimana letak memasangnya.
Kateter urine adalah alat bantu yang digunakan oleh pasien agar dapat buang air kecil. Pemasangan alat ini dilakukan kepada pasien yang tidak mampu buang air kecil secara normal. Alat ini berupa selang tipis yang terbuat dari karet dengan bahan lentur.
Orang yang Perlu Menggunakan Kateter Urine
Tujuan pemasangan kateter urine ini untuk menghindari urine menumpuk yang dapat membahayakan ginjal. Jika hal ini terjadi, tekanan dapat membuat kerusakan permanen pada ginjal. Oleh karenanya kateter urine ini dibutuhkan kepada orang dengan kondisi sebagai berikut:
Baca Juga: Hits Health: Tata Cara Menyeduh Susu Bubuk, Apa Itu Kateter Urin
- Tidak dapat mengontrol aliran urine
- Memiliki permasalahan dalam kandung kemih
- Rawat inap untuk operasi
- Pascaoperasi dan tidak boleh banyak bergerak
- Persalinan secara caesar
- Cedera saraf tulang belakang, multiple sclerosis dan demensia
- Mengalami retensi urin atau kandung kemih tidak dapat kosong seutuhnya
- Dibius dalam jangka waktu yang lama
- Mengalami koma
Nah, dimana kateter dipasang? Kateter urine dipasang ke dalam saluran kencing pasien. Pemasangan ini berbeda dengan menyesuaikan jenis kateter dan jenis kelamin pasien.
Bagi pasien pria, pemasangan kateter dimulai dengan memberikan antiseptik pada penis dan vulva. Uretra diberikan jelly serta pelumas, serta kateter akan dimasukkan sedalam 15 - 22,5 centimeter.
Sementara itu bagi pasien wanita, vulva terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan antiseptik. Kateter juga diberi pelumas agar mudah dimasukkan. Selang kateter dimasukkan hingga mencapai leher kandung kemih sekitar 5 cm.
Jenis Kateter Urine
Adapun tiga jenis kateter urine yang digunakan yakni kateter intermiten, kateter menetap dan kateter kondom. Kateter intermiten merupakan digunakan untuk sementara dan dimasukkan ke dalam kandung kemih dan dikeluarkan setelah kandung kemih kosong.
Tag
Berita Terkait
-
Hits Health: Tata Cara Menyeduh Susu Bubuk, Apa Itu Kateter Urin
-
Serba-serbi Kateter Urine: Siapa yang Perlu Memakai Hingga Jenis yang Tersedia
-
Apa Itu Kateter? Alat Bantu Buang Air Kecil yang Viral Setelah Video Mahasiswi Keperawatan
-
Apa Itu Kateter Urin yang Heboh Dibicarakan Gegara Konten TikTok Mahasiswi Keperawatan?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!