Suara.com - Setiap 15 Juni, negara-negara di kawasan Asia Tenggara memperingati ASEAN Dengue Day (ADD) sebagai bentuk komitmen bersama melawan ancaman dengue yang terus membayangi sepanjang tahun.
Tahun 2025 menjadi momen refleksi penting bagi Indonesia, mengingat angka kasus dengue masih fluktuatif. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan hingga 16 Mei 2025 sudah tercatat 56.269 kasus dengue di 456 kabupaten/kota, dengan 250 kematian di 123 kabupaten/kota.
Angka ini memperlihatkan bahwa meski sudah lebih dari 50 tahun sejak kasus dengue pertama di Indonesia (1968), penyakit ini masih menjadi tantangan besar. Namun, ada harapan besar di balik angka-angka tersebut.
Hal senada juga disampaikan Prof. Dr. Edi Hartoyo,dr,Sp.A Subsp.Inf.P.T (K), dokter spesialis anak yang menjadi salah satu pembicara dalam seminar ino. Ia menjelaskan, Indonesia merupakan negara endemik dengue dengan kasus dengue tertinggi di Asia.
"Beberapa penelitian menunjukkan dengue yang parah dikaitkan dengan berbagai faktor, termasuk usia dengan peningkatan risiko di kalangan anak-anak yang lebih muda," ujarnya dikutip dari siaran pers ADD 2025, Selasa (17/6/2025).
Di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2021-2023, sekitar 73% kasus dengue terjadi pada kelompok umur 5-44 tahun dengan proporsi kematian tertinggi 49% terjadi pada kelompok umur 5-14 tahun.
Selain itu, data global menunjukkan bahwa selama 30 tahun, anak-anak memiliki insiden dengue yang lebih tinggi dan Disability-Adjusted Life Years (tahun-tahun kehidupan yang hilang akibat kematian atau akibat disabilitas yang disebabkan penyakit/DALYs) dari seluruh populasi.
"Indonesia merupakan negara dengan beban DALYs tertinggi akibat dengue pada tahun 2021," tambah dia.
Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A. Subsp.Inf.P.T (K), Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Barat menyebut, dengue bukanlah penyakit yang bisa dianggap enteng. Seseorang dapat terinfeksi virus dengue lebih dari sekali, dan infeksi kedua berisiko lebih parah. Hal ini karena virus dengue terdiri dari empat serotipe.
Baca Juga: Survei Ungkap Anak Muda Jarang Olahraga, Padahal 15 Menit Nge-dance Sehari Bisa Bikin Napas Lega
Jadi, riwayat pernah terjangkit virus dengue tidak membuat seseorang kebal terhadap virusnya. Oleh karena itu, di dalam Stranas Penanggulangan Dengue, pengendalian vektor menjadi salah satu fokus yang bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Serta kemampuan tenaga kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat melalui gerakan-gerakan seperti 3M Plus dan 1 Rumah 1 Jumantik (1R1J). Di sisi lain, yang tidak kalah penting adalah memperkuat sistem imun tubuh terhadap virus dengue melalui penggunaan langkah intervensi inovasi.
"Karena kita tidak pernah tahu kapan dan di mana akan terkena gigitan nyamuk,” jelasnya.
Hal ini menjadikan pencegahan dengue sangat penting dilakukan terutama untuk melindungi populasi dengan risiko lebih tinggi terhadap infeksi dengue. Apalagi Indonesia menargetkan nol kematian akibat dengue pada tahun 2030.
Ini, lanjut dr. Anggraini sejalan dengan komitmen global yang diusung World Health Organization (WHO) dan dituangkan dalam Strategi Nasional (Stranas) Penanggulangan Dengue.
"Untuk mencapainya, kita harus serius memperkuat upaya pencegahan, terutama melalui pengendalian vektor dan pemanfaatan metode yang inovatif seperti Wolbachia dan vaksinasi,” ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?