Suara.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan kini mulai dirasakan warga di kota Binjai, Sumatera Utara, meski belum mengganggu pandangan namun menyebabkan mata perih.
Sejumlah warga nampak mulai memakai masker agar tidak menghirup kabut asap. Erwin, Salah seorang warga mengungkapkan, kabut asap bisa terlihat terutama di kawasan jalan Soekarno-Hatta, jalan Juanda, jalan Perintis Kemerdekaan. Namun Erwin belum mengetahui dari mana asal kabut asap itu
“Kabut asap ini terlihat tidak begitu pekat dan belum mengganggu jarak pandang, meskipun begitu akibat terhirup dan terkena kabut asap membuat mata perih," katanya.
Sementara Kepala Bidang Pelayanan Data dan Informasi Hendra Suwarta dari Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Wilayah Satu Medan menyatakan, kabut asap yang sekarang sampai ini bukan berasal dari kebakaran hutan di provinsi Riau. Hal ini dikarenakan angin yang bertiup belakangan ini dari arah timur laut hingga tenggara.
Hendra Suwarta juga menjelaskan, jumlah titik panas (hotspot) hasil pantauan satelit Terra dan Aqua di Sumatera ada 1.052 hotspot, untuk Sumatera Bahagian Utara NAD 20, Sumatera Barat 2 hotspot. Sementara Riau 963 hotspot, Kepulauan Riat ada 10 hotspot, dan Sumatera Utara ada 57 hotspot.
Untuk Sumatera Utara diantaranya Kabupaten Tanah Karo 12 hotspot, Tapanuli Selatan 18 hotspot, Tapanuli Tengah lima hotspot, Mandailing Natal 15 hotspot. Sedangkan Kabupaten Asahan satu hotspot, Dairi satu hotspot, Labuhan Batu satu hotspot, Langkat satu hotspot, Simalungun satu hotspot, dan Deli Serdang ada dua hotspot.
Hendra juga menyarankan agar masyarakat mewaspadai kebakaran hutan dan asap di wilayah Sumatera. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting