Suara.com - Sidang lanjutan perkara tindak pidana pencucian uang yang menyeret mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, kembali digelar pada Senin (17/3/2014) ini, mulai pukul 16.20 WIB, di Pengadilan Tipikor Jakarta. Salah satu saksi dalam sidang ini menyebut bahwa Akil tak bersikap aneh saat menangani perkara sengketa Pilkada Gunung Mas.
Sidang yang sebelumnya dijadwalkan dimulai pukul 15.00 WIB ini sendiri mengagendakan pemeriksaan keterangan sejumlah saksi. Saksi-saksi yang diagendakan hadir antara lain adalah Chairunnisa, Ruji, Hambit Bintih, Cornelis Nalau, serta Dodi Sitanggang.
Pada persidangan kali ini, Ruji yang merupakan Sekretaris KPUD Gunung Mas, menjadi saksi pertama yang memberikan kesaksian. Dikatakan Ruji, Pilkada Gunung Mas, Kalteng, pada 4 September 2012 yang diikuti empat calon itu berujung gugatan ke MK, di mana pihak yang digugat adalah KPUD Gunung Mas beserta pasangan pemenang Pilkada Gunung Mas yang telah diputuskan KPUD.
"Saya mengikuti dari sidang pertama (di MK), tanggal 25 September 2013. Saya menghadiri sidang tersebut. Yang hadir (adalah) seluruh anggota KPUD Gunung Mas, termasuk saya sendiri," terang Ruji.
Pada bagian lainnya, Ruji bicara mengenai hal di luar sesi persidangan. "Saya datang ke Hotel Borobudur. Saya menginformasikan kepada beliau (Akil) bahwa saya merasa kebingungan untuk mencari dana untuk kuasa hukum KPU yang meminta pembayaran cash 1 miliar (rupiah)," ungkap Ruji di bagian lainnya.
Namun lebih jauh, menurut Ruji pula, selama persidangan sengketa di MK tersebut, Akil Mochtar menurutnya tidak bersikap aneh.
Berita Terkait
-
KPK Ancam TPPU Korupsi Haji: Aset Haram Jadi Incaran!
-
Sudah 3 Kali Mangkir, Menas Erwin Akhirnya Dijemput Paksa KPK di BSD
-
KPK Resmi Tahan Direktur PT WA Menas Erwin Djohansyah Tersangka Suap Eks Sekretaris MA
-
Momen Menas Erwin Penyuap Sekretaris MA Digelandang KPK Usai 'Traktir' Hotel Ratusan Juta
-
Kasus Suap MA, Pengusaha Menas Erwin Djohansyah Ditahan KPK
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok