Suara.com - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Maria Farida Indrati yang dimintai keterangan sebagai saksi dalam persidangan di Tipikor hari ini, Senin (24/3/2014), mengungkapkan tidak menaruh curiga terhadap mantan Ketua MK Akil Mochtar saat memimpin sidang sengketa Pilkada Lebak, Banten.
"Pada waktu persidangan saya tidak melihat hal-hal mencurigakan," kata Maria saat bersaksi untuk terdakwa kasus suap sengketa Pilkada Lebak yang berperkara di Lebak, Banten, Susi Tur Andayani.
Maria malah kaget lantaran kasus tersebut bermasalah di kemudian hari dan menjerat rekannya sendiri, Akil Mochtar, sebagai tersangka penerima suap untuk pemenangan sengketa.
Dia menjelaskan, rekomendasi sidang panel perkara Lebak, Banten, lantaran adanya paksaan dari pejabat lama untuk memilih anggota keluarganya yang menjadi calon.
Selain itu, terdapat pelanggaran HAM dalam sengketa Pilkada itu lantaran adanya larangan memilih salah satu calon dengan alasan pendidikan.
Atas pelanggaran ini, panel hakim memutuskan untuk menyatakan perlu dilakukan pemungutan suara ulang (PSU). " Di seluruh (TPS)," kata Maria.
Sementara di luar persidangan saat ditanya jurnalis, Maria Farida sempat menyatakan adanya kemungkinan jika terjadi tawar menawar antara pihak yang berpekara dengan Akil. Hal itu merujuk adanya jeda waktu antara keputusan panel hakim dengan pembacaan putusan di MK.
"Mungkin iya," kata Maria Farida.
Sengketa perkara Pilkada Lebak, Banten, diputuskan pada tanggal 26 September 2013. Hasil keputusan baru dibacakan oleh Ketua MK Akil Mochtar pada tanggal 1 Oktober 2013. Ada jeda sekitar enam hari.
Sedangkan dalam persidangan, Maria Farida memasrikan tidak ada kebocoran hasil putusan.
Dalam kasus ini, Susi Tur didakwa menjadi perantara penyerahan uang Rp1 miliar dari Chaeri Wardana alias Wawan dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
Uang ini diberikan dengan maksud agar Akil Mochtar selaku selaku ketua panel hakim mengabulkan permohonan perkara konstitusi tanggal 12 September 2013 yang diajukan Amir Hamzah dan Kasmin selaku pasangan calon Bupati/Wabup Lebak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen