Suara.com - Evakuasi korban kecelakaan KA Malabar di Ciawi Kabupaten Tasikmalaya sudah selesai pukul 23.30 WIB. Menurut keterangan Wakil Presiden Humas PT KAI Sugeng Priyono, jumlah korban meninggal dunia adalah tiga orang, sementara dua lainnya luka berat.
"Korban terakhir yang berhasil dievakuasi masih hidup, sehingga total korban meninggal dunia tiga orang dan dua luka berat," kata Wakil Presiden Humas PT KAI Sugeng Priyono ketika dihubungi Antara, Jumat (4/4/2014).
Tiga korban meninggal terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan. Sedangkan, dua korban yang mengalami luka berat adalah seorang perempuan dan seorang laki-laki, termasuk satu korban yang paling akhir dievakuasi dari dalam kereta. Korban luka mengalami patah tulang. Namun, belum diketahui secara rinci apakah kedua korban luka mengalami patah tulang.
Semua korban, baik yang meninggal maupun yang luka-luka, semua berada dalam satu gerbong, yakni gerbong eksekutif. Kendati demikian, Sugeng belum menyebutkan identitas kedua korban tersebut. Saat ini, para korban telah dibawa ke RSU Tasikmalaya.
"Kami sudah cek selain tiga korban yang tewas, dua luka berat. Ada juga yang luka ringan yang kondisinya tidak mengkhawatirkan," katanya.
Sugeng menyebutkan, KA Malabar mengalami anjlok di antara Stasiun Cirahayu dan Stasiun Ciawi Tasikmalaya. KA tujuan Malang tersebut mengangkut 367 penumpang dan 13 kru. Penyebabnya adalah tanah penyangga rel sepanjang 25 meter longsor dengan kedalaman 10 meter.
Penumpang yang selamat telah melanjutkan perjalanan kembali dengan KA lain atau transportasi yang diatur PT KAI.
"Penanganan penumpang menjadi prioritas, selain itu evakuasi kereta yang anjlog langsung dilakukan malam ini juga," kata Sugeng menambahkan.
Informasi terbaru ini berbeda dari kabar sebelumnya dari BPBD Tasikmalaya yang menyatakan bahwa korban meninggal dunia dalam kecelakaan ini mencapai 5 orang. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Perang Klaim Ketum PPP: Mardiono Vs Agus Suparmanto, Siapa yang Sah?
-
Penembakan Mengerikan Guncang Gereja Mormon Michigan, 2 Tewas 8 Luka-luka
-
Cegah Keracunan, BPOM Siapkan Modul Nasional untuk Juru Masak Program MBG
-
Kapan Sebaiknya Mengajukan Pinjaman Daring agar Lebih Menguntungkan?
-
Presiden Prabowo Turun Tangan Atasi Kasus Keracunan MBG, Ini Instruksi Detailnya!
-
Terungkap! Ini Identitas dan Pangkat Anggota TNI Penganiaya Pegawai Artis Zaskia Adya Mecca
-
Cuaca Hari Ini: BMKG Rilis Peringatan Dini Hujan Lebat dan Angin Kencang di 8 Kota Besar
-
Agus Suparmanto Ungkap Tantangan Terbesar PPP Usai Muktamar: Pulihkan Kepercayaan Umat
-
Peta Politik Baru di Meja Bundar Munas PKS: Dasco, Utut hingga Cucun Duduk Satu Meja
-
Cak Imin 'Deg-degan' pada Dasco di Munas PKS, Sinyal Politik di Balik Tawa Hadirin