Suara.com - Amerika Serikat menolak memberikan visa bagi calon diplomat Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sang kandidat dituding terlibat dalam penyerbuan terhadap kedutaan besar AS di Teheran pada 1979.
Hamid Aboutalebi, nama calon duta besar itu, diduga berhubungan dengan kelompok mahasiswa yang menculik beberapa diplomat AS di Teheran pada Revolusi Iran
"Kami tidak akan mengeluarkan visa untuk Aboutalebi," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, Jumat (11/4/2014)
Pemerintah AS didesak keras oleh parlemennya untuk tidak mengizinkan Aboutalebi menginjak wilayah AS. Itu berarti Aboutalebi tidak bisa menunaikan tugasnya sebagai duta besar Iran untuk PBB karena markas organisasi antara bangsa itu berada di New York, AS.
Baik kongres maupun senat AS sepakat mengeluarkan rancangan peraturan untuk tidak mengizinkan Aboutalebi memasuki wilayah AS. Rancangan itu masih memerlukan tanda tangan Presiden Barack Obama agar menjadi hukum resmi.
Carney sendiri tidak menjelaskan apakah Obama sudah menandatangai rancangan undang-undang yang diajukan parlemen AS. Dia hanya mengatakan bahwa Obama, sama dengan parlemen, tidak akan mengizinkan Aboutalebi memasuki wilayah AS.
Awal pekan ini Gedung Putih sudah mengatakan kepada pemerintah Iran bahwa pemilihan Aboutalebi sebagai duta besar untuk PBB tidak bisa diterima oleh AS.
Adapun Iran mengatakan bahwa Aboutalebi adalah salah satu diplomatnya yang paling berpengalaman. Iran akan kukuh dengan pilihannya. (BBC)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta