Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj berpesan supaya presiden mendatang bisa memperhatikan pesantren. Menurutnya, pesantren tidak diperhatikan pemerintah. Padahal pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sudah ada sebelum Republik Indonesia lahir.
"Siapapun presidennya, misalkan Pak Jokowi, saya titip NU. Karena saya rasa NU masih belum dapat kemudahan. Contohnya kalau naik bus, anak sekolah bayar separuh harga, tapi santri tetap 100 persen. Anak sekolah dapat dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos), tapi persantren tidak. Padahal pesantren sudah berdiri sebelum republik ini ada," ujar Said Aqil dalam Rakernas dan Mukernas Perangkat Muslimat NU, di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Said menambahkan, bila disinggung soal nasionalisme, para kiai, guru pesantren, sudah memiliki rasa nasionalisme sejak dulu. Nasionalisme mereka muncul bukan dari bacaan, melainkan murni dari hati.
"Itu bukan karena pengaruh bacaan, baca tulisan Bung Karno, kiai tak pernah baca buku itu, tapi memang kiai sangat kuat nasionalismenya," tuturnya.
Nasionalisme para kiai ini tergambar dari sebutan untuk pesantren. Kata Said, pesantren terkenal di Indonesia bukan nama pesantrennya, melainkan nama desanya.
"Seperti Pesantren Tambak Beras, Tebu Ireng, itu kan nama desanya. Tapi nama pesantrennya nggak terkenal nggak apa-apa, yang penting nama desanya terkenal. Itu bukti kiai sangat nasionalis," kata Said yang disambut tawa peserta Rapimnas dan Mukernas.
Kata Said, mengutip ucapan sesepuh NU dahulu, nasionalisme dan Islam tidak bisa dipisahkan.
"Kakeknya Gus Dur, Hasyim Ashari, berpesan antara Islam dan nasionalisme jangan dipertentangkan," tambah Said.
"Kalau tidak percaya silakan nonton 'Sang Kiai'. Gitu aja," kata Said yang disambut tepuk tangan peserta Rakernas dan Mukernas.
Selain Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Rakernas dan Mukernas juga dihadiri Wakil Presiden Boediono, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Shinta Nuriyah Abdurahman Wahid dan Jenderal Purnawirawan Luhut Panjaitan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
Terkini
-
Roy Suryo di Ujung Tanduk? Polda Gelar Perkara Ijazah Jokowi, Projo: Dia akan Tersangka
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 2 November 2025: Waspada Hujan Petir di Sejumlah Kota
-
Megawati Singgung Soal Gelar Pahlawan: Jangan Asal Kasih, Harus Hati-Hati!
-
Kematian Janggal Jaksa Agung Lopa: Sebulan Gebrak Koruptor Kakap, Berakhir Tragis di Tanah Suci
-
Baharuddin Lopa: Jaksa Agung Pemberani Usut Kasus Soeharto Hingga Koruptor Kelas Kakap
-
Semalam GBK Macet Parah Jelang Konser BLACKPINK, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
-
David Van Reybrouck Kritik Wacana Soeharto Jadi Pahlawan: Lupa Sejarah, Bahaya Besar!
-
Kronologi Truk Tanki 2.400 liter BBM Terbakar di Cianjur, Sebabkan Ledakan Mencekam
-
5 Fakta dan Pihak-pihak yang Terlibat Perang Sudan
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra