Suara.com - Jajaran Polres Sukabumi Kota, terus mengembangkan kasus peredaran uang palsu yang nilainya mencapai Rp2,2 miliar di Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.
"Kami masih mengembangkan kasus ini, untuk membongkar apakah pembuatan uang palsu yang mencapai Rp2,2 miliar ini ada sangkut pautnya dengan kegiatan politik atau tidak," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Hari Santoso kepada wartawan, Minggu (8/6/2014).
Ia mengatakan hasil penyelidikan sementara uang palsu tersebut digunakan oleh para tersangka untuk melakukan penipuan.
Menurut Hari, terungkapnya praktek pembuatan dan peredaran uang palsu tersebut berkat laporan dari seorang warga yang merasa tertipu.
Polisi, lanjut Hari, langsung mengembangkan kasus ini dan menggerebek sebuah rumah di Perumahan Griya Sukamaju Desa Sukamaju Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi, Kamis (5/6/2014) malam.
Di dalam rumah tersebut, pihaknya menangkap delapan orang tersangka yakni DR (60), YR (34), AH (28), dan IS (25) warga desa setempat serta ZA (41), US (44), AP (34), dan S (34) warga Kabupaten Cianjur.
Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti lainnya seperti uang palsu pecahan Rp100 ribu yang berjumlah sekitar Rp2,2 miliar, mesin cetak, alat penghitung uang, satu unit mobil Toyata Avanza warna hitam dan alat-alat lainnya.
Saat ini pihaknya masih mengembangkan kasus ini untuk membongkar jaringan peredaran uang palsu tersebut untuk mengetahui perannya masing-masing.
Diduga, peredaran uang palsu ini juga tidak hanya diedarkan di wilayah hukumnya saja, tetapi di luar Sukabumi karena empat pelaku lainnya berasal dari Cianjur.
"Kami juga masih menyelidiki kasus ini apakah, mereka merupakan sindikat peredaran uang palsu antar wilayah dan ada keterlibatan pihak lainnya," tambahnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami
-
Tak Hanya Cari Fakta, LPSK Ungkap Misi Kemanusiaan Tim Investigasi Kerusuhan
-
Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan