Suara.com - Anggota tim advokasi pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla, Sirra Prayuna, berharap Mabes Polri tetap bersikap profesional dalam mengusut kasus tabloid Obor Rakyat, apalagi muncul dugaan penerbitan tabloid ini melibatkan pihak Istana karena pemimpin redaksinya adalah Asisten Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Tidak ada yang susah, ini negara hukum, tidak ada yang kebal hukum. Jelas kedudukan hukumnya, mau Istana, mau apa kek. Karena itu bukan lembaga yang kebal hukum. Konstitusi kita mengatakan semua sama di mata hukum. Kalau buat kesalahan maka harus ditindak secara hukum. Menteri saja bisa jadi tersangka," kata Sirra kepada suara.com, Selasa (17/6/2014).
Sirra mendesak Mabes Polri mengusut tuntas penerbitan tabloid yang dipimpin oleh Setiyardi Budiono tersebut, termasuk aktor intelektual di balik tabloid.
"Polri sudah berkewajiban tuntaskan kasus ini. Dan bongkar aktor intelektual, baik yang punya dana, yang punya ide dan gagasan, ini saya kira by design untuk downgrade Jokowi," kata Sirra.
Sirra menjelaskan ada beberapa kesalahan fatal yang dilakukan pengelola tabloid, yakni mengandung konten fitnah dan penistaan dalam setiap pemberitaan yang diterbitkan. Konten tabloid ini dianggap meresahkan masyarakat karena dibuat tanpa fakta.
Tabloid Obor Rakyat telah dilaporkan ke Mabes Polri, Senin (16/6/2014) dengan kasus pencemaran nama baik terhadap Jokowi.
Dalam merespon pemberitaan Obor Rakyat, tim Jokowi-JK juga menerbitkan tabloid sendiri, yakni Pelayan Rakyat. Tabloid Pelayan Rakyat didistribusikan ke wilayah Jawa dan beberapa daerah di luar Jawa.
"Tabloid ini untuk memberikan informasi yang dapat diketahui publik terhadap Jokowi. Kita tidak akan menggunakan politik tidak etis dengan ini, sebab rakyat sudah cerdas. Kita juga tidak ingin memberikan pembelajaran yang dilakukan Obor Rakyat," kata dia.
Baca juga: Penjelasan Pemred Tabloid Obor Rakyat
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik