Suara.com - Pengacara guru Jakarta International School (JIS) Pondok Indah Hotman Paris Hutapea menyatakan dua saksi yang kini sedang diperiksa Polda Meto Jaya, yakni Kepala Sekolah Timothy Carr dan Muphy, wali kelas bocah korban sodomi, mengaku kaget ada laporan kasus sodomi yang kedua.
Saat jeda pemeriksaan Hotman menyampaikan, laporan orang tua korban atas dugaan aksi kejahatan seksual yang kedua ini, karena gagalnya upaya damai antara orang tua korban kasus yang pertama dengan JIS.
“Karena laporan kedua ini diajukan begitu gagal berdamai dalam kasus yang pertama," ungkap Hotman.
Menurut Hotman, untuk kasus yang pertama, orang tua korban meminta uang 12 juta Dolar Amerika untuk berdamai. Tetapi JIS menolak karena pelakunya dari pegawai ISS yang bukan termasuk pegawai JIS.
"Katanya meminta 13,5 juta, 12 juta untuk mereka, 1,5 juta untuk pengacaranya. Itu ditolak oleh JIS. Setelah ditolak itulah ada perubahan," papar Hotman.
Hotman menuding perubahan pertama gugatan perdata diubah menjadi 125 juta Dolar dan pada awal bulan Juni membuat laporan baru, seolah-olah guru terlibat.
"Padahal dikasus pertama di dalam BAP dan di rekonstruksi sama sekali tidak melibatkan guru," tegasnya.
Sementara terkait pemeriksaan Carr dan Murphy sebagai saksi, Hotman belum bisa memberi tahu isi pemeriksaan karena masih dalam tahap pemeriksaan awal.
"Sekarang ini pertanyaan masih pengantar-pengantar, nanti sorean baru kita bisa sampaikan," jelas Hotman
Sebelumnya, Polisi menyatakan akan memanggil empat guru yang diduga terlibat dalam aksi kejahatan seksual terhadap murid TK JIS.
Kepolisian sudah mengirimkan surat pemangilan kepada guru JIS yang deportasinya sengaja ditunda menyusul laporan dugaan keterlibatan mereka dari salah seorang orang tua korban.
Kepolisian juga sudah menggeledah sejumlah ruangan di JIS dan menyita flashdisk serta handycam untuk menelisik keterlibatan mereka.
Kejahatan sodomi terungkap setelah orang tua korban, AK, berani melaporkan diri atas kejahatan seksual yang menimpa anaknya.
Kepolisian kini sudah menetapkan lima tersangka, seorang diantaranya tewas bunuh diri selagi dalam pemeriksaan.
Korban sodomi kedua, DA, baru menyampaikan laporan terbaru dan menyebut soal keterlibatan guru JIS.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah