Suara.com - Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo berniat untuk mengedepankan pemerataan perekonomian daripada pertumbuhan ekonomi, jika nanti dirinya terpilih dalam Pilpres 9 Juli 2014.
Joko Widodo dalam sebuah acara talkshow di Solo, Jakarta, Jumat (20/6/2014), memang memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mampu mencapai peringkat kedua di dunia, tapi pemerataan kesejahteraan penduduk belum tercapai.
Bahkan menurutnya dari tahun ke tahun, jurang perbedaan antara yang miskin dan kaum kaya semakin melebar.
"Dari tahun ke tahun semakin melebar. Seperti pada tahun 2008 persentase perbedaannya sebesar 0,35 persen tapi tahun 2013 menjadi 0,41 persen. Ini sudah parah dan harus dibendung," tutur Jokowi.
Karena itu dirinya sudah menyiapkan strategi untuk memwujudkan rencananya. Semua itu tertuang dalam visi misinya, termasuk salah satu didalamnya adalah visi revolusi mental sebagai senjata pamungkasnya.
Adapun yang menjadi program gebrakannya adalah pembangunan manusia. Menurutnya akan sia-sia kekayaan negara kalau Sumber Daya Manusianya kurang memadai.
"Poin pertama yang paling pentig adalah pembangunan manusia, sdmya, percuma kekayaan alam banyak, tapi klau pembangunan manusianya tidak ada arah," kata Gubernur Jakarta nonaktif ini.
Selain pembangunan SDM, salah satu yang akan dilakukan oleh Jokowi adalah pengembangan energi dengan melakukan revolusi energi yaitu mengalihkan energi minyak ke gas, dan konversi energi lainnya.
"Pengembangan energi akan kita lakukan melalui strategi revolusi energi. Pemabangunan listrik dari batubara, gampang toh, saya akan mintakan menteri untuk bagun itu, berapa megawatt, kalau ga bisa dalam waktu yang ditetapkan siap diganti," tandasnya lagi.
Untuk mendukung rencananya, Jokowi juga akan memberikan kemudahan bagi para pengusaha kecil dan menengah dengan mempercepat pengeluaran izin usaha.
"UMKM, potensi yang besar sekali,tapi harus dipasarkan dan negaralah yg membangunkan strategi pemasarannya. Kita akan mempercepat pengurusan surat izin usaha," jelasnya.
Dengan strateginya tersebut, Jokowi yakin akan mampu mendatangkan kesejateraan secara merata bagi masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana