Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan lima pesan kepada calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Hatta Rajasa saat keduanya berkunjung ke kediamannya.
"Saya harus berhati-hati untuk sampaikan pesan ini, saya khawatir dianggap menggurui, saya hanya sampaikan hal ini berangkat dari yang saya alami, penuh suka dan duka penuh romantika dan banyak pelajaran yang saya petik, saya ingin berbagi," kata Presiden saat menerima Prabowo-Hatta dan pimpinan partai Koalisi Merah Putih di Puri Cikeas, Bogor, Jumat malam.
Dalam pesannya yang pertama, Yudhoyono mengingatkan bahwa menjadi pemimpin, termasuk menjadi Presiden, haruslah memiliki sikap yang sabar, tegar dan kuat.
"Jika Bapak memimpin negeri ini harus sangat sabar, sabar saja tidak cukup, tegar dan kuat. Indonesia saat ini era kebebasan, kritis, saudara kita memiliki harapan tinggi, seringkali di luar kemampuan pemerintah. Dalam konteks ini ada masyarakat yang mudah menyalahkan, kritik tidak puas dan kecewa, kalau sudah begitu yang jadi sasaran presiden, kemudian wapres baru menteri kemudian gubernur atau bupati walikota," kata Presiden.
Hal kedua yang dititipkan oleh Kepala Negara adalah terus bekerja dan berikhtiar.
"Pemerintah, harus terus bekerja dan berikhtiar, persoalan tidak ada habis-habisnya. Kadang masyarakat kita kritis, atau bahkan bisa juga (kita-red) dihujat dan disalahkan, namun harus terus bekerja dan ikhtiar," kata Presiden.
Ditambahkannya, "yang ketiga kepentingan di negeri ini banyak, kepentingan banyak. Sebagai pemimpin, bapak berdua memimpin kami, utamakan kepentingan rakyat, meletakkan kepentingan partai setelah kepentingan rakyat, kepentingan kelompok setelah kepentingan rakyat, keluarga apalagi, banyak godaan karena itu harus kokoh dan tidak mudah tergoda." Hal keempat yang ditekankan Yudhoyono adalah pemimpin harus adil, termasuk tidak memendam amarah kepada orang yang tidak memilihnya.
"Yang keempat, rakyat berharap, bila memimpin harus pimpin semua, adil, termasuk saudara kita yang tidak pilih bapak, pemimpin tidak boleh memendam amarah, begitu dapat mandat semua jadi rakyat kita," tegasnya.
Dan terakhir, SBY mengingatkan, demokrasi dan kebebasan yang berkembang saat ini harus terus dipupuk dan dikembangkan.
"Terakhir, Indonesia sudah menjadi negara demokrasi, demokrasi kita belum sempurna, masih dalam tahap pematangan, namun demikian bagaimanapun demokrasi dan kebebasan ini harus kita hormati. Dengan demokrasi yang belum matang, kadang rule of law belum terbentuk dengan baik politik jadi gaduh, karena itu sasaran kembarnya politik stabil ekonomi tumbuh, kesejahteraan rakyat bisa terwujud dengan tetap hormati nilai demokrasi," kata Presiden.
Prabowo dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih atas lima masukan tersebut dan mengatakan akan melanjutkan program pemerintah yang sudah berjalan dengan baik serta menghargai masukan yang diberikan.
"Bapak sebagai tokoh nasional, negarawan bangsa, kami ucapkan terima kasih. Bagi kami, ini amanah dan pesan. Kami hanya ingin sampaikan penghargaan dan rasa hormat kami atas semua yang telah bapak lakukan," kata Prabowo.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat malam pukul 21.00 WIB menerima kunjungan calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Hatta Rajasa di Puri Cikeas, Bogor.
Pertemuan yang berlangsung 30 menit itu, Prabowo-Hatta di dampingi oleh anggota koalisi merah putih antara lain Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Sekjen Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan dan pengusaha Harry Tanoe Sudibyo serta anggota koalisi lainnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra