Suara.com - James Foley, wartawan asal Amerika Serikat yang diklaim telah dibunuh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), terakhir kali terlihat di Suriah pada November 2012.
Saat hilang diculik, dia sedang bertugas meliput perang saudara di Suriah untuk kantor berita Prancis, Agence France-Press (AFP) dan perusahaan media AS, Global Post.
Kabar wartawan foto itu tak lagi terdengar sejak mobil yang ditumpanginya dicegat sekelompok militan di utara Suriah.
Lelaki berusia 40 tahun dari Rochester, New Hampshire, AS itu adalah satu dari sekitar 20 wartawan yang hilang di Suriah. Menurut Komite Perlindungan Wartawan AS, mereka hilang diculik kelompok bersenjata di Suriah dan Irak.
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Foley ditahan kelompok bersenjata dalam kariernya. Sebelumnya, saat meliput perang saudara di Libya, dia juga dipenjarakan oleh tentara rezim Moamar Khadafi. Tetapi saat itu dia dibebaskan kembali.
Dalam wawancara dengan kantor berita Associated Press tentang pengalamannya ditahan, Foley mengatakan "tidak takut untuk kembali" ke Libya. Tetapi dia mengaku sedih mengenang rekannya yang tewas dalam baku tembak.
Ia juga berbicara tentang kecintaanya terhadap profesinya sebagai wartawan.
"Jurnalisme adalah jurnalisme," kata Foley, "Saya suka menulis dan meliput peristiwa."
Sementara dalam wawancara dengan BBC pada 2012, ia mengaku sangat tertarik "untuk meliput drama dalam sebuah konflik dan berusaha untuk membongkar kisah-kisah yang tersembunyi."
"Memang ada kekerasan ekstrem di sana, tetapi di sanalah kita akan menemukan siapa orang-orang ini sebenarnya. Dan menurut saya, inilah yang sangat menginspirasi," kata Foley ketika itu.
Philip Balboni, bos GlobalPost, sudah mengucapkan penghormatan dan terima kasih kepada publik atas nama orang tua Foley.
"Atas nama John dan Diane Foley, dan juga GlobalPost, kami dari hati terdalam menghargai semua simpati dan dukungan yang sudah dicurahkan sejak kabar dugaan pembunuhan atas Jim terkuak," kata Balboni.
"Kami sudah diinformasikan bahwa FBI sedang mengecek video yang diunggah ISIS untuk memastikan keasliannya. Kami memohon doa kalian untuk Jim dan keluarganya," imbuh Balboni.
Jika pemenggalan itu benar, maka tragedi tersebut adalah untuk pertama kalinya anggota ISIS membunuh warga AS sejak konlik Suriah pecah pada 2011.
Sebelumnya ISIS hanya membunuh warga sipil dan tentara rezim Bashar al Asaad di Suriah dan Irak, demi menegakkan apa yang mereka klaim sebagai Kekalifahan Islam di wilayah tersebut. (Independent.co.uk)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Penghitungan Belum Rampung, KPK Sebut Kerugian Negara Gegara Kasus Haji Lebih dari Rp1 Triliun
-
Inspeksi Prabowo di Teluk Jakarta, TNI AL Unjuk Kekuatan Maritim Sambut HUT ke-80
-
Sempat Dilalap Api, Profil Kilang Minyak Dumai: Pemasok 16% Energi Nasional Berjuluk 'Putri Tujuh'
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
-
Hakim MK 'Sentil' Hasto: Ngapain Gugat UU Tipikor ke Sini? Lobi Saja DPR, Kan Mereka Setuju
-
KPK Kumpulkan Bukti Kasus Pemerasan TKA, Cak Imin hingga Ida Fauziyah Berpotensi Diperiksa
-
Sebelum Cecar Gubernur Kalbar Soal Kasus Mempawah, KPK Analisis Barang Bukti Hasil Penggeledahan
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta