Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan, saat ini media sosial banyak digunakan oleh kelompok terorisme seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk merekrut anggota secara personal.
"Hal yang penting adalah bagaimana aparat negara bisa mengamankan jalur internet karena ISIS kebanyakan bermain di Facebook dan Twitter yang bersentuhan secara langsung dengan masyarakat," kata Kepala Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal Agus Surya Bakti di Jakarta, Jumat.
Agus mengatakan, BNPT telah berkoordinasi bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menutup sejumlah laman yang dianggap membahayakan karena menyebarkan doktrin teror.
Kendati sudah ada laman yang ditutup, namun Kominfo dan BNPT tetap memantau sejumlah laman dengan potensi doktrin negatif yang masih bermunculan.
"Info tentang ISIS banyak yang tidak benar masuk ke Indonesia, sehingga perlu dipantau. Kami akan laporkan kepada kementerian untuk menutup laman tersebut," kata Agus.
Deputi juga mengimbau kepada generasi muda untuk mencermati info yang didapat secara benar dengan meneliti melalui keterangan dari sumber lain.
"Generasi muda jangan hanya menangkap apa yang dilihat tapi cari informasi dengan sumber yang terpercaya. Terutama mengenai ajaran agama," kata Agus.
Beberapa waktu lalu, Indonesia dikejutkan dengan video yang diunggah di media sosial YouTube.
Dalam video itu terlihat beberapa orang Indonesia yang menyatakan dukungan terhadap perjuangan ISIS di Timur Tengah.
Polisi telah mengatakan bahwa sebagian orang yang ada dalam video tersebut terkait tindak pidana terorisme. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah