Suara.com - Akademisi Universitas Muhammadiyah Kupang Dr. Ahmad Atang, MSi berpendapat, hari-hari ini ada empat kelompok yang mengelilingi presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
"Empat kelompok itu adalah kelompok loyalis, strategis, oportunis dan kelompok bunglon," kata Ahmad Atang, di Kupang, Senin (25/8/2014).
Pernyataan itu dilontarkan terkait fenomena politik menjelang pelantikan Jokowi-JK pada 29 Oktober 2014.
Dia menjelaskan, kelompok loyalis adalah aktor-aktor dalam lingkaran partai koalisi maupun aktor penyeberang dari partai nonkoalisi yang sejak awal telah komit berada dalam barisan perjuangan bersama Jokowi-JK.
Kelompok ini, menurutnya, berada dalam barisan ring satu yang siap membela Jokowi secara sistimatis, terstruktur dan masif.
Kelompok ini tidak mengejar kekuasaan tetapi menyandang nama besar karena berada di lingkaran kekuasaan, kata Ahmad Atang.
Namun bahayanya, kelompok ini terlalu mengeksploitasi citra Jokowi seolah-olah sebagai manusia tanpa salah, dan pada titik tertentu mereka dapat mendikte pejabat yang diangkat Jokowi dengan memanfaatkan kedekatan tersebut.
Sementara kelompok strategis adalah pimpinan partai koalisi, akademisi dan profesional yang akan menentukan arah kebijakan Jokowi, baik dalam hal distribusi kekuasaan maupun agenda pembangunan lima tahunan.
Kelompok ini, menurutnya, sangat dominan sehingga pemikirannya harus didengar dan diimplementasikan Jokowi. Inilah kelompok yang berada di belakang layar yang menentukan dinamika Indonesia ke depan.
Kelompok lain adalah oportunis dan bunglon. Kelompok ini menjadi sangat berbahaya jika tujuannya tidak tercapai. Mereka akan berubah menjadi musuh dalam selimut dan berusaha mendiskreditkan Jokowi dan kelompoknya.
Dia mengatakan kelompok oportunis merupakan "orang dalam" dan pendatang baru yang sangat agresif dengan pemikiran yang brilian. Mereka akan berupaya dengan segala cara untuk meyakinkan Jokowi.
"Kelompok oportunis selalu memanfaatkan setiap peluang yang menguntungkan dan selalu menyembunyikan interesnya," katanya menjelaskan.
Sementara kelompok bunglon, kata dia, akan selalu melakukan penetrasi seolah-olah kemenangan Jokowi berkat jasa besar mereka. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru