Suara.com - Pengamat politik dari lembaga Akar Rumput Strategic Consulting Dimas Oky Nugroho berharap ketika Presiden terpilih Joko Widodo bertanggung jawab penuh memimpin persiapan teknis-politis perumusan prioritas kebijakan dan pembentukan arsitektur kabinet termasuk penempatan figur-figur kompeten di dalamnya, sosok Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla bisa memainkan peran rekonsiliator pascapilpres.
Menurut Dimas hal itu penting, mengingat dalam proses transisi pemerintahan membutuhkan pembagian tugas. Partai politik pendukung pemerintahan Jokowi-JK juga diharapkan memberi dukungan dan political security, khususnya pada isu konsolidasi kekuatan di Parlemen.
“Sosok politisi senior seperti JK, sebagai Wapres terpilih, dengan kapasitas dan kenegarawanannya bisa ditugaskan presiden terpilih untuk menjadi rekonsiliator yang mampu berkomunikasi dengan seluruh partai politik baik pendukung Jokowi-JK maupun pendukung Prabowo-Hatta saat Pilpres lalu,” kata Dimas dalam keterangan pers yang diterima suara.com, Rabu (27/8/2014).
Selain itu, Dimas berharap para ketua umum partai pendukung juga ikut membantu pengamanan secara politik sekaligus melakukan pendekatan kepada partai-partai potensial untuk diajak bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah.
“Kepada Ibu Mega, Surya Paloh, Muhaimin Iskandar, Wiranto dan Sutiyoso, mereka adalah tokoh-tokoh negarawan yang relevan untuk mendekati dan merangkul para ketua umum partai lain sekaligus memperkuat koalisi pendukung Jokowi-JK di DPR nanti. Kerjasama atau team work dan division of labor antara para pendukung Jokowi-JK pada ranah politik sedang diuji ketulusan dan komitmennya untuk mengamankan pemerintah pilihan rakyat Jokowi-JK. Rakyat berharap banyak,” kata Dimas.
Jokowi, tambah Dimas, adalah manifestasi harapan rakyat akar rumput. Sosok Jokowi sendiri sesungguhnya tak punya beban politik dan konflik masa lalu dalam kaitannya dengan sejarah kontradiksi elite-elite lama.
Artinya, kata dia, pada ranah moral politik, para elite dari kelompok politik manapun berpotensi untuk bisa bekerja sama dengan Presiden terpilih. Apalagi sosok Jokowi sendiri adalah sosok yang mau mendengar, meski tetap tegas dan dalam batas-batas prinsip dan integritas yang ia yakini.
Dimas mengimbau agar kekuatan politik yang ada menghormati pilihan rakyat ini dan mampu menurunkan ego serta kepentingan kelompoknya untuk memberi kesempatan bagi Presiden terpilih membentuk pemerintahan baru.
“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, dengan sejarah dan cita-cita yang besar. Artinya, para pemimpinnya juga harus memiliki jiwa yang besar. Rakyat sudah muak dengan kebusukan-kebusukan politik para elite, karena itulah rakyat memilih Jokowi,” katanya.
Berita Terkait
-
Bertemu di Bali, SBY dan Jokowi akan Bahas Koalisi sampai APBN
-
Candaan JK soal Rekor Pilpres dan Ketua Umum Partai
-
Versi Jokowi soal Faktor-faktor Kemenangannya di Pilpres
-
Di Acara Silaturahmi Relawan, Jokowi Merasa Seperti Masih Kampanye
-
Puan Tak Mau Terbuka Soal Rencana Demokrat Ikut Gerbong Koalisi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia