Suara.com - Polda Papua mengerahkan empat satuan setingkat kompi (SSK) dari Dalmas dan satuan Brimob ke Arso, ibukota Kabupaten Keerom, untuk mencegah aksi lanjutan pascaterbunuhnya seorang warga yang berujung aksi penyerangan dan pembakaran 21 unit rumah, pada Sabtu (6/9/2014).
"Keempat SSK aparat keamanan itu sudah berada di Arso. Satuan TNI juga diterjunkan ke sana," kata Waka Polda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw, kepada Antara, Minggu (7/9/2014) malam.
Dia mengatakan, hingga kini polisi belum mengetahui dengan pasti penyebab HG melakukan pembunuhan terhadap Widya Astuti (35 th) , warga Arso 1. Dilaporkan, HG dalam pengaruh alkohol saat melakukan pembunuhan itu.
"Dengan dikerahkannya ratusan aparat itu untuk berjaga-jaga agar tidak lagi terjadi aksi balas dendam," ujar Waterpauw.
Waterpauw juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpancing isu-isu yang sengaja dilontarkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
"Masyarakat diharapkan tidak mudah terpengaruh isu dan sms (pesan singkat) yang dapat memperkeruh situasi," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre