Suara.com - Kepolisian Metro Jakarta Barat menduga omset Klinik Metropole yang berada di Jalan Taman Sari, Jakarta Barat mencapai Rp 3 Miliar per bulan. Sebelumnya polisi mengamankan tiga tersangka yang diduga terlibat malpraktik di klinik tersebut
"Dari barang bukti yang ditemukan di TKP menunjukkan bahwa Klinik Metropole memiliki pendapatan kurang lebih Rp 3 miliar per bulannya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi, di Jakarta Barat, Sabtu (4/10/2014).
Hengki menambahkan, hal ini dapat dilihat dari rentang waktu beroperasinya Klinik Metropole tersebut.
"Telah beroperasi sejak 10 bulan yang lalu, dari barang bukti ditemukan di TKP menunjukkan bahwa klinik Metropole beroperasi sejak bulan November 2013 sampai Agustus 2014," paparnya.
Menurutnya, para pasien dipaksa merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan tindakan di klinik tersebut. Setidaknya mencapai Rp 20 juta. Biaya tersebut tidak hanya sebagai biaya pemeriksaan, tetapi juga untuk tindakan medis, seperti operasi dan terapi. Untuk pasien yang tidak bisa membayar secara cash, dokter mempersilahkan untuk membayar secara bertahap atau dicicil.
Sebelumnya, kepolisian Metro Jakarta Barat, menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus dugaan malpraktik serta penipuan yang dilakukan Klinik Metropole, Jalan Taman Sari, Jakarta Barat.
"Masing-masing, satu dengan inisial JP (50), dua dengan inisial LRD (67), keduanya laki-laki, yang ketiga seorang dokter perempuan berinisal ERM (40)," kata Kapolres Jakarta Barat, Komisaris Besar Polisi Fadil Imran kepada wartwan, di Jakarta Barat, Sabtu (4/10/2014).
Tersangka dijerat dengan pasal 80 jo Pasal 42 dan atau Pasal 77 UURI No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan atau Pasal 201 jo Pasal 198 jo Pasal 108 UURI No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan atau Pasal 378 KUHP tentang Penipuan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan