Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memiliki tiga tantangan pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan pada awal jabatannya, kata analis politik Universitas Diponegoro Semarang Susilo Utomo.
"Pertama, terkait kabinet. Jokowi-JK harus mampu menghadirkan profil kabinet sebagaimana yang dijanjikannya dan diharapkan rakyat, yakni diisi orang kompeten dan bersih dari korupsi," katanya di Semarang, Selasa (21/10/2014).
Menurut dia, kabinet harus diisi orang yang kompeten, yakni benar-benar menguasai bidangnya dan bebas dari persoalan korupsi agar tidak mengecewakan rakyat seiring dengan besarnya harapan rakyat pada Jokowi.
Pengajar FISIP Undip itu mengungkapkan tantangan kedua yang harus diselesaikan Jokowi, yakni keberanian untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) secara bertahap sebagai langkah efisiensi keuangan negara.
"Sekarang ini, ekspektasi masyarakat terhadap Jokowi begitu besar. Saatnya bagi Jokowi untuk memikirkan segera menaikkan harga BBM, mengingat subsidi BBM dalam sehari saja mencapai Rp1 triliun," katanya.
Tantangan ketiga, kata dia, berkaitan dengan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) tentang pemilihan kepala daerah (pilkada) yang harus diperjuangkan Jokowi dalam pembahasan di DPR.
"Jokowi harus bisa menjelaskan di DPR terkait pentingnya pilkada langsung. Kalau Jokowi bisa memperjuangkan perppu dan disetujui DPR maka ekspektasi masyarakat terhadap Jokowi semakin besar," katanya.
Ia mengatakan ketiga tantangan itu harus diselesaikan Jokowi-JK di awal pemerintahannya seiring dengan harapan yang besar dari rakyat terhadap pemimpin barunya dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik.
"Kalau tiga tantangan itu bisa diselesaikan Jokowi dengan baik maka pemerintahan Jokowi-JK dalam enam bulan ke depan berjalan dengan lancar, dan mendapatkan dukungan yang semakin besar dari rakyat," katanya.
Yang pertama dinanti rakyat, kata dia, tentu saja kabinet Jokowi-JK yang segera diumumkan, sebab rakyat sangat menginginkan profil kabinet bisa diisi oleh orang-orang bersih dan kompeten di bidangnya.
"Jika Jokowi-JK benar-benar menghadirkan profil kabinet yang diidamkan rakyat maka publik akan merespons positif. Sebab, kabinet yang bersih dan kompeten penting bagi kesuksesan program Jokowi-JK," pungkas Susilo. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Demi Pilpres Satu Putaran, Eks Relawan Jokowi-JK Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
-
Program Unggulan Jokowi-JK 'Disentil' Gibran, Ternyata Dana Desa Dikucurkan Pertama Kali Tahun 2015
-
Jokowi Ungkap Alasannya Kepincut Susi Pudjiastuti
-
Penggabungan Kemenhut dan KLH Dinilai Kurang Tepat
-
Kekhawatiran Bila Kabinet Diumumkan di Luar Istana
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak