Suara.com - Adanya perbedaan pernyataan pihak kepolisian dengan kenyataan yang terjadi dengan para terdakwa kasus kekerasan seksual di Jakarta International School (JIS) membuat para istri mereka bersuara.
Berawal dari proses penyidikan yang dilakukan di Polda Metro Jaya hingga berkas dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta selatan dibongkar semuanya.
Menurut Istri terdakwa Syahrizal dan Yahya, selama proses penyelidikan di Polda Metro Jaya, suaminya sering dipukul oleh polisi. Hal itu dilakukan agar, suaminya mengakui perbuatan sodomi. Padahal menurut keterangan Syarizal dia tidak pernah melakukan hal tersebut.
"Suami saya diperiksa dari jam 9 sampai jam 3 pagi. Dia dipaksa untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah dibuatnya. Ketika kami mengunjunginya, giginya pada rontok, muka lebam, dan badannya sakit semua," cerita Yahya saat dihadirkan di Kedai Tjikini Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2014).
Hal yang sama juga disampaikan oleh Narti, istri terdakwa Agun yang mengatakan bahwa suaminya bahkan sampai bersumpah dengan mengorbankan anaknya yang masih dalam kandungan di depan polisi.
Namun, polisi tetap saja memaksanya dengan melakukam aksi kekerasan agar dia mengakui saja perbuatannya tanpa menghiraukan sumpahnya tersebut.
Dia bahkan sampai menangis ketika memohon untuk membebaskan suaminya yang tidak bersalah, apalagi harus mengurus anak seorang diri.
"Pas saya jenguk suami saya di Polda, suami saya sudah bonyok-bonyok, pokoknya sakit lah,"cerita Narti meniru ucapan Agun kala itu.
Harapan Narti sekarang adalah agar suaminya dibebaskan karena dia yakin suaminya tidak bersalah. Dia juga harus meninggalkan anaknya yang Baru beberapa bulan karena dirinya harus mencari nafkah.
Agun, Awan, Syahrizal, Zainal, Afrischa dan Aswar adalah pelaku aksi kekerasan seksual terhadap M anak TK di JIS. Azwar sendiri sudah meninggal karena menenggak minuman beracun di toilet Polda Metro Jaya saat melakukan proses penyelidikan.
Tag
Berita Terkait
-
Dibunuh di Toilet Masjid, Modus Keji Pelaku Sodomi Anak di Majalengka: Dibujuk Ini saat Main Sepeda!
-
Misteri Bocah Tewas di Toilet Masjid Majalengka Terkuak! Korban Ternyata Dicekik Pelaku Sodomi
-
Kak Seto Ungkap Pemicu Siswa SMA Sodomi 16 Anak di Pinrang: karena Tekanan yang Selalu Berat
-
Siswa SMA di Pinrang Jadi Pelaku Sodomi, KPAI Minta Proses Hukum Tetap Pakai UU Peradilan Anak
-
Skandal Sodomi Guncang Kampus di NTB, Dosen Diduga Lecehkan Mahasiswa Lewat Paguyuban "Agresi"
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri