Suara.com - Juru Bicara PDIP, Eva Kusuma Sundari, terus meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengingatkan pejabat negara agar segera menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Menurutnya, hal tersebut sangat penting sebagai bukti akuntabilitas dan mendukung pencegahan korupsi.
"KPK harus terus membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terus mengingatkan menteri dan pejabat lainnya, untuk segera melaporkan harta kekayaannya. Itu sebagai bukti akuntabilitas mereka dalam mendorong pencegahan korupsi," kata Eva, di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2014).
Eva pun mengatakan bahwa yang berhak untuk mendorong para menteri adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Karena itu, dia sangat mengapresiasi langkah Yuddy karena sudah merintis jalannya penyerahan LHKPN ke KPK.
"Menpan juga berhak mengingatkan teman-teman menteri lain, karena dia juga punya legitimasi itu. Syukurlah, dia sendiri yang sudah melaporkan ke KPK," katanya.
Namun Eva berharap, tanpa ada tekanan dari KPK atau pihak lain, harusnya seluruh pejabat negara mempunyai kesadaran yang tinggi untuk melaporkan harta kekayaannya. Sementara jika masih ada pejabat "bandel" atau tidak kunjung menyerahkan laporan harta kekayaannya, KPK diminta untuk terus mengingatkan.
"Setiap pejabat negara harusnya sadar untuk itu. Kalau masih 'bandel', KPK bisa menggunakan otoritasnya dalam hal tersebut," tutupnya. [Nikolaus Tolen]
Berita Terkait
-
Skandal Haji Rp1 Triliun: KPK Panggil Kakanwil Kemenag Jateng, Jejak Eks Menag Yaqut Terendus?
-
Skandal Kuota Haji: KPK Buka Pintu Periksa Ulang Yaqut Cholil, Kebijakan 50-50 Disorot
-
Usai Periksa Eks Bendahara Amphuri, KPK Pertimbangkan Panggil Gus Yaqut
-
Terbongkar! Sejumlah Biro Travel Ilegal Garap Haji Kuota Khusus, KPK Bidik Praktik Jual Beli Kuota
-
Bongkar Fakta Kuota Khusus Travel 'Abal-abal', KPK Usut soal Ini ke Asosiasi Biro Haji
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
Terkini
-
Kasus Patok Ilegal, Bos WKM Ungkap Upaya Kriminalisasi ke Anak Buahnya!
-
Nirwono Joga Soroti Infastruktur Desa, Pangan, dan Energi: Tiga Pilar Asta Cita Butuh Sinergi Daerah
-
Komnas HAM Kasih Nilai Merah ke Komdigi, Gara-Gara Sering Hapus Konten Sepihak
-
Tunjangan PPPK Paruh Waktu Berapa dan Cair Kapan? Ini Ketentuannya
-
Rumah di Pademangan Ambruk Saat Direnovasi, Dua Kuli Bangunan Selamat Usai Satu Jam Terkubur
-
Ungkap Alasan MBG Tak Disalurkan Berbentuk Uang Tunai, Kapala BGN: Nanti Disalahgunakan
-
Aksi Tawuran di Grogol Petamburan Berujung Tragis, Seorang Pelajar Jadi Korban Pembacokan
-
Dua Prajurit Gugur saat Persiapan HUT ke-80 TNI, Begini Kata Istana
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo