Suara.com - Citra-citra satelit menunjukkan bahwa Cina sedang membangun pangkalan udara militer di Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan. Pusat militer di kepulauan yang sedang disengketakan dengan Vietnam, Taiwan, Brunei Darussalam, dan Filipina itu adalah pangkalan udara lepas pantai pertama di Laut Cina Selatan.
Foto-foto satelit yang dirilis jurnal pertahanan, IHS Jane itu menunjukkan bahwa pangkalan udara militer Cina itu dibangun di atas Fiery Cross Reef, sebuah pulau karang sepanjang 3 kilometer dan lebar 300 meter. Dengan ukuran itu, pulau tersebut cukup besar untuk mendirikan lapangan terbang dan hanggar.
Menurut IHS Jane, sebelumnya pulau Fiery Cross Reef berada di bawah permukaan air. Satu-satunya tempat yang bisa didiami adalah sebuah bangunan beton yang dibuat oleh angkatan laut Cina. Bangunan itu diduga markas sebuah garnisun Cina, yang dilengkapi dengan sebuah dermaga, senjata anti pesawat tempur, senjata anti pasukan amfibi, peralatan telekomunikasi, dan sebuah rumah kaca.
Proyek reklamasi di pulau itu adalah program keempat yang dikerjakan oleh Cina di Kepulauan Spratly dalam 18 bulan terakhir. Pembangunan di Fiery Cross Reef juga merupakan proyek yang terbesar.
Fiery Cross Reef juga diyakini akan punya sebuah pelabuhan, yang sedang dibuat oleh kapal-kalap keruk Cina. Pelabuhan itu akan cukup besar untuk menampung kapal-kapal tanker dan pasukan tempur darat, demikian analisis IHS Jane berdasarkan foto-foto yang diambil pada 8 Agustus sampai 14 November kemarin.
Pembangunan fasilitas militer itu dikhawatirkan memantik ketegangan baru dengan Taiwan, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Brunei - empat negara terakhir adalah mitra Indonesia di ASEAN. Adapun kawasan di sekitar Spratly diyakini sangat kaya mineral.
Amerika Serikat baru-baru ini memperingatkan Cina untuk tidak menciptakan ketegangan yang bisa memicu konflik di Asia. Tetapi Beijing menepis peringatan itu dan mengatakan pemerintahnya bisa membangun apa saja yang diinginkan di Laut Cina Selatan.
Sebelumnya media-media Hong Kong melaporkan bahwa Cina berencana membangun sebuah pangkalan udara militer di Fiery Cross Reef. Tetapi pada Agustus laporan itu ditepis kepala deputi departemen urusan perbatasan dan kelautan kementerian luar negeri Cina. (The Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!