Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menilai bahwa kegaduhan politik yang terjadi saat ini, baik yang terjadi di DPR maupun antara DPR dengan pemerintah, adalah hal yang biasa. Dia mengatakan bahwa kegaduhan tersebut adalah bagian dari cara untuk mengarah ke hal dan situasi yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Karena itu, dirinya mengaku yakin dan optimistis bahwa kegaduhan politik yang terjadi tidak membawa petaka.
"Terlihat demikian memang. Tapi di satu sisi, kita harus optimistis. Kegaduhan politik sesuatu hal biasa. Jadi yang paling penting, apakah menuju perbaikan, atau kekacauan yang lebih jelek dari sebelumnya," kata Fadli, dalam diskusi yang bertajuk 'Wajah Politik Kita', di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/11/2014).
Fadli pun menegaskan, adanya ketegangan antara DPR dengan pemerintah adalah hal yang wajar, karena sudah menjadi tanggung jawab DPR untuk mengawasi pemerintah dan bekerja sama dengan pemerintah. Jika ada perbedaan pandangan dengan pemerintah, menurutnya yang harus dilihat bukan perbedaannya, namun fungsi DPR maupun pemerintah itu sendiri.
"Yang terpenting adalah bagaimana terkait fungsi-fungsi institusi-institusi yang ada, baik pemerintah atau presiden, DPR, dan kontrol rakyat yang ikut mengontrol pemerintah. Bisa aja kan, kritik itu adalah masukan. Bukan kegaduhannya yang dilihat, jadi fungsi pengawasannya," papar Wakil Ketua DPR ini.
Namun, meski dianggap wajar, Fadli juga tidak menampik bahwa bisa saja segala sesuatunya keluar dari jalur dan aturan yang sudah ada. Untuk itu, dia pun menganggap boleh dibiarkan, dan harus segera diatasi dengan perbaikan yang signifikan.
"Tapi kegaduhan itu dianggap kita tidak mengeluarkan statement menabrak UU, menabrak aturan main. (Kalau iya) Maka itulah yang harus diperbaiki. Kita lihat parlemen di Amerika dan Inggris yang demokrasinya lebih maju dari kita, perdebatan itu biasa," tutupnya.
Berita Terkait
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
Terkini
-
Anggaran Perbaikan Gizi Bayi dan Ibu Hamil Diduga Dikorupsi, KPK Buka Suara
-
Teken MoU dengan ICVCM, Menhut Janji Pasar Karbon Tak Rugikan Masyarakat Adat
-
Jejak Jenderal Sarwo Edhie: Kakek AHY Penumpas G30S yang Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Geledah Kantor Gubernur Riau! KPK Sita Bukti Penting Dokumen Anggaran 2025
-
MUI DKI Mau Standarisasi Guru Ngaji, Ketua DPRD Bilang Begini
-
Usai Rumah Dinas Abdul Wahid dan 2 Anak Buahnya, KPK Geledah Kantor Gubernur Riau, Ini yang Disita
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Belajar Rakit Bom dari Internet, Kerap Akses Konten Kekerasan di Situs Gelap
-
Atasi Keluhan Pengemudi Ugal-ugalan, Gubernur Pramono Setujui Pelatihan 1.000 Sopir Baru Mikrotrans
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca di Langit Banten
-
Bikin Warga Resah! Polisi Ungkap Pemicu Bentrokan Ormas dan Matel di Cengkareng