Suara.com - Siti Aidah (32) warga Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat menelan kekecewaan karena batal berangkat ke Timur Tengah. Awalnya, ia dijanjikan gaji sebesar 800 Dirham atau sekitar Rp 2,6 juta per bulan.
"Saya ditawari gaji 800 dirham untuk bekerja di Abu Dhabi," Ujar Aidah di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (3/12/2014).
Aidah merupakan satu dari beberapa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang harus menelan pil pahit. Sebuah agen tenaga kerja yang menawarinya bekerja di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, ternyata berniat menjualnya.
Aidah mengaku, mendapatkan tawaran dari sebuah agen penyalur TKI untuk bekerja di Abu Dhabi tanpa syarat biaya sepeser pun.
Aidah mengungkapkan, dirinya bersama sembilan orang lainnya, dibawa oleh seorang pria yang mengaku bernama Mario ke sebuah penampungan di Pondok Rangon, Jakarta Timur.
Dirinya berada di penampungan selama dua minggu. Dari penampungan, kesembilan orang tersebut, termasuk dirinya, diterbangkan ke Batam, Kepulauan Riau. Kemudian dari Batam, mereka naik kapal laut menuju ke Malaysia.
"Di Malaysia ditempatkan di sebuah penampungan berbentuk apartemen," imbuhnya
Penampungan tersebut menjadi tempat transit para TKI lainnya sembari menunggu paspor mereka jadi. Namun, belakangan terungkap paspor tersebut bukan untuk pekerja, melainkan paspor pelancong alias wisatawan.
"Sehari sebelum berangkat, tiba-tiba, kita didatangi petugas dan dipulangkan kembali ke Indonesia," tuturnya.
Atase Kepolisian Republik Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Komisaris Besar Polisi Aby Nursetyanto mengungkapkan, polisi berhasil mengungkap perdagangan manusia dan menangkap dua orang agen, yakni seorang pria asal Yordania berinisial IM, dan seorang perempuan Indonesia berinisial L. Penangkapan tersebut juga dibantu oleh Polisi Diraja Malaysia.
"Kita dapat info adanya keberangkatan mereka ke Timur Tengah. Kita tangkap IM dan L saat memberangkatkan 10 orang lainnya di bandara," kata Aby di Mabes Polri.
"Mereka akan dipekerjakan ke negara-negara konflik. Makanya, banyak yang overstay seperti di Kairo, Mesir," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Eksploitasi Pekerja di Taiwan Mengincar WNI, Modus Iming-iming Gaji Besar
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Pemerintah Bakal Kirim 500 Ribu TKI ke Luar Negeri Tahun Depan, Ini Syarat dan Sumber Rekrutmennya
-
Jurus Baru Prabowo: Ubah Bonus Demografi RI Jadi Solusi Global di Negara 'Aging Society'
-
Apakah Aisar Khaled dari Keluarga Kaya? Soroti TKI di Malaysia usai Diusir Warga Bali
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?