Suara.com - Pemerintah akan mengkaji ulang pembangunan proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa yang ditujukan untuk melindungi Ibu Kota DKI Jakarta dari banjir. Menurut Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhamad Nasir, untuk mengatasi banjir Jakarta, tidak cukup hanya membuat Giant Sea Wall. Di samping itu, perlu pula kajian menyeluruh, termasuk diantaranya adalah penanganan masalah Daerah Aliran Sungai (DAS).
"Dilanjutkan, tapi kan kaitannya melanjutkan itu ada kajiannya. Karena belum tentu kita melanjutkan Giant Sea Wall terus selesai semua kan," kata Nasir di kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Petekonomian) Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Untuk melakukan kajian secara menyeluruh, Nasir menyarankan pembentukan badan baru yang khusus mengurusi penanggulangan masalah banjir di Jakarta.
"Jadi mulai dari mengurusi masalah DAS (Daerah Aliran Sungai), pelabuhannya, sampai ke bagaimana untuk masalah Giant Sea Wall. Perlu ditangani secara terintegrasi," tuturnya.
Nasir mengungkapkan, nantinya, badan tersebut akan beranggotakan perwakilan dari pemerintah pusat dan daerah.
"Saya mengusulkan ada badan dan semua kementerian terkait mendukungnya. Jadi Ristek, PU, DKI, Jabar, Banten, Kemenkeu, Bappenas," ujarnya.
Nasir menargetkan, pengkajian ulang tersebut akan selesai tahun depan.
"Jadi di-review kembali. Target 2015 ini akan diselesaikan," katanya.
Untuk menangani masalah banjir di Jakarta, Nasir menyebutkan memang butuh pendekatan menyeluruh. Ini tentunya perlu dana yang tidak sedikit.
"Dananya besar sekali, Rp 340 triliun. Itu untuk DAS sungai mulai dari Jabar, Banten, kemudian tanggul lumpur, water set area," pungkasnya.
Giant Sea Wall atau tanggul Garuda Raksasa dibangun dengan tujuan utama untuk melindungi ibu kota Jakarta dari banjir. Proyek tersebut sudah dicanangkan saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tag
Berita Terkait
-
Penting! Tanggul di Utara Jakarta Saat Ini Bukan Giant Sea Wall, Ini Kata Pemprov DKI
-
AHY Enggan Buru-buru Bangun Tanggul Raksasa Jawa, Khawatir Anggaran Membengkak
-
Viral Tanggul Beton di Laut Cilincing, Ini Penampakannya
-
Prabowo Beri Tugas Baru, AHY Kini Jadi 'Panglima' Proyek Tanggul Laut Pantura!
-
Istana Ungkap Alasan Bentuk Badan Pengelola Pantura dan Industri Mineral, Proyek Lama Era 90-an?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
DPRD DKI Jamin Ekonomi Jakarta Tak Akan Mati karena Aturan Kawasan Tanpa Rokok
-
Romo F.X. Mudji Sutrisno, SJ Meninggal Dunia, Ketua STF Driyarkara Sampaikan Duka
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun