Suara.com - Korban ledakan di PT Krakatau Posco, Cilegon, Banten yang dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan akhirnya meninggal dunia. Korban meninggal dunia setelah beberapa hari mengalami koma.
"Korban meninggal itu diketahui bernama Yudha Aritama setelah beberapa hari koma karena luka bakarnya mencapai 90 persen," ujar Corporate Secretary PT Krakatau Posco Christiawaty Ferania Kaseger saat dihubungi di Cilegon, Banten, Sabtu (20/12/2014).
Menurut dia, karyawan bagian operator peleburan baja pada area Steel Making Plant (SMP) PT Krakatau Posco itu mengalami luka cukup serius.
"Namun, Tuhan berkehendak lain dan akhirnya Yudha meninggal. Kami berharap semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Tuhan," katanya.
Menurut dia, rencananya jenazah Yudha akan dimakamkan di kampung halamanya di Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon pada Sabtu (20/12/2014).
Christiawaty menjelaskan seluruh biaya rumah sakit hingga pemakaman ditanggung perusahaan.
"Kami berharap kasus ledakan ini ke depan tidak terulang lagi," katanya.
Sementara itu, satu korban lainnya yang juga dirujuk ke RSPP, Rejeki Febriansyah, kondisinya sudah membaik.
"Kemungkinan kondisi Rejeki dua hari ke depan sudah diperbolehkan pulang," kata dia.
Ledakan terjadi di area SMP PT Krakatau Posco di kawasan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, Senin (15/12/2014). Ledakan itu mengakibatkan tujuh orang dilarikan ke rumah sakit. (Antara)
Berita Terkait
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
Gus Ipul Pastikan Korban Ledakan SMAN 72 Mulai Membaik, Sejumlah Siswa Sudah Bisa Pulang
-
Dua Korban Ledakan SMAN 72 Masih di ICU RSIJ, Salah Satunya Terduga Pelaku?
-
Update Kasus Ledakan SMAN 72: Mayoritas Korban Pulang, 1 Pasien Baru Mengeluh Tuli
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara
-
Komnas Perempuan Usulkan Empat Tokoh Wanita Jadi Pahlawan Nasional
-
Pemprov DKI Bakal Ganti Nama Kampung Ambon dan Bahari, Stigma Negatif Sarang Narkoba Bisa Hilang?
-
Hanya 8 Persen Perempuan Jadi Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan Kritik Pemerintah Bias Sejarah
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai