Suara.com - Seorang anak kecil yang masih duduk di bangku kelas enam sekolah dasar (SD) yakni Andi Panca (11) asal Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, tertembak saat bentrokan yang terjadi di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu (24/12) lalu.
Srihartati (46), orang tua Andi Panca yang ditemui wartawan di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Minggu (28/12/2014), menjelaskan bahwa anaknya terkena tiga titik luka tembak di beberapa bagian tubuhnya.
Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, sekitar pukul 17.00 WITA, saat Andi Panca sedang asik bermain "playstation" di rumah temannya.
"Anak saya terkena tiga kali tembakan, paling parah itu luka tembak yang menembus betis kirinya," ujar Sri yang khawatir akan keselamatan buah hatinya itu.
Sri yang menyampaikan hal itu sangat menyesali kejadian yang menimpa anaknya. "Saya takut dia menjadi cacat, bagaimana masa depannya nanti," ucapnya kepada wartawan.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Andi Panca sudah menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Bima. "Luka tembak di kakinya dan serpihan yang bersarang di tubuhnya sudah dikeluarkan, tapi kondisinya sampai saat ini belum juga membaik," katanya.
Sebelumnya, Andi Panca yang tertembak pada Rabu (24/12) langsung dilarikan menuju RSU Bima, kemudian berdasarkan rekomendasi tim medis disana, Andi disarankan untuk di bawa ke Mataram.
"Dokter bilang dia harus mendapat perawatan yang lebih baik, Andi disarankan dibawa ke Mataram," ujarnya.
Andi Panca datang bersama keluarganya dari Kota Bima dan Dompu. Dia sampai di Mataram pada Minggu (28/12), sekitar pukul 04.00 WITA menggunakan kendaraan pribadinya.
Sementara itu, Akbar Tauhid (13) kakak kandung Andi Panca yang masih duduk di bangku kelas dua sekolah menengah pertama itu juga ikut menjadi korban akibat bentrokan di Bima.
Akbar yang mengalami bocor di bagian kepalanya itu mengaku bahwa dirinya dipukul menggunakan senjata milik aparat kepolisian saat sedang berada di dalam rumah temannya.
"Saat itu saya sedang main 'playstation' dirumahnya pak Etmon bersama teman. Tiba-tiba ada suara tembakan dari luar rumah, karena takut jadinya saya sembunyi di dalam kamar," ucapnya.
Kemudian, saat dia bersembunyi, pintu rumah di dobrak hingga terbuka dan semua yang ada di dalam ditarik keluar oleh polisi. "Saya tidak tahu salah saya apa, tanpa bertanya dia tarik saya keluar," katanya.
Ia mengaku bahwa dirinya ketakutan dan terus meminta maaf, namun tidak juga dihiraukan polisi. "Saya sudah bilang ampun, tapi malah kepala saya dipukul dengan senjatanya," kata Akbar.
Setelah dikumpulkan diluar rumah bersama puluhan orang lainnya, kata dia, "Kami dibawa ke kantor polisi dan diperiksa, setelah itu saya dibawa ke rumah sakit," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota