Suara.com - Anggota DPR dari Fraksi PKS Fahri Hamzah menyarankan agar Presiden Joko Widodo segera melakukan komunikasi politik untuk menyelesaikan beberapa masalah negara yang sedang terjadi.
"Beberapa masalah yang sedang berlangsung memerlukan komunikasi tingkat tinggi dari Presiden. Presiden sebaiknya melakoninya dengan baik karena krusial," kata Fahri di Jakarta, Sabtu.
Wakil Ketua DPR tersebut mengatakan tiga masalah utama yang sedang terjadi, yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P), UU Pilkada dan permasalahan pelantikan Kapolri, membutuhkan komunikasi Presiden dengan beberapa pihak serta lembaga secara mendesak.
Terkait APBN-P, menurut dia, Presiden perlu berkomunikasi dengan DPR untuk menjelaskan kebijakan relokasi anggaran secara besar-besaran pada infrastruktur, pertanian dan kelautan.
"Presiden menginginkan APBN-P segera disahkan, tapi tidak ada penjelasan mengenai alokasinya yang tidak biasa disebut," ujar dia.
Sementara untuk permasalahan UU Pilkada, Fahri mengatakan Presiden sebaiknya segera membahas penetapan UU Pilkada karena hingga saat ini Presiden belum menandatangani dan memberikan nomor Perppu tersebut yang merupakan acuan untuk merevisinya.
Terakhir, mengenai pelantikan calon Kapolri, ia mengatakan penyelesaian masalah tersebut membutuhkan komunikasi politik antara Presiden dan pihak-pihak terkait serta pihak-pihak di sekitarnya.
Ia mengakui komunikasi politik yang harus dilakukan Presiden bukanlah hal yang mudah, tapi hal tersebut sangat penting untuk segera dilakukan agar masalahnya tidak berlarut-larut.
"Komunikasi tidak mudah, berhadapan dengan konstitusi dan penciptaan opini yang meluas, tapi tetap harus dilakukan," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Penuhi Panggilan Polisi Kamis Ini?
-
Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Kapolri Update Ledakan SMAN 72: 29 Siswa Masih Dirawat, Total Korban 96 Orang
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
Terkini
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik
-
Kondisi FN Membaik Pasca Operasi, Polisi Siap Korek Motif Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Besok
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN