Suara.com - Politisi Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika mengatakan, proses penetapan tersangka Sutan Bhatoegana baru merupakan awal dari pengungkapan kasus korupsi yang ada di Komisi VII DPR. Sebab menurutnya, ada kasus yang lebih besar di balik kasus penetapan tersangka Sutan ini.
Karenanya, Pasek meminta supaya Sutan mengungkapkan apa saja yang terjadi di Komisi yang membidangi masalah energi ini, semasa rekannya itu menjabat sebagai ketuanya.
"Yang saya lihat itu adalah adanya suatu ketidakpuasan dari sebuah kekuatan yang sangat besar ketika dia menjadi Ketua Komisi Energi. Saya lihat, ya sebaiknya beliau buka saja. Kami kan selama masih sama-sama di DPR, dia sering cerita. Ketika dia jadi Ketua Komisi, ada peristiwa yang nilainya besar dan beliau tidak lakukan itu," kata Pasek, saat dihubungi di Jakarta, Senin (2/2/2015).
Pasek mengatakan, Sutan merupakan orang yang terzolimi. Sutan menurutnya, menjadi tersangka untuk kasus yang kecil. Karenanya, Sutan dimintanya mau menjadi whistle blower untuk kasus yang lebih besar.
"Sutan lebih baik ungkap peristiwa apa saja yang sebelumnya terjadi saat dia masih menjadi Ketua Komisi VII. Yang dia ceritakan, dia mau menyelamatkan uang negara dalam jumlah yang sangat besar, tapi merugikan kekuatan yang besar," sambungnya.
"Saya sebagai teman berempati. Dia kan pernah cerita dan dia-lah yang sangat tahu cerita tersebut. Dia malah terseret kasus yang uangnya lebih kecil. Ini THR kan. Ya, sebaiknya dibuka saja. Kalau itu terjadi, dunia bisa geger," tambah Pasek.
Pasek pun memberikan dukungannya kepada Sutan untuk pengungkapan kasus yang lebih besar ini. Harapannya pula, Sutan bisa tabah dengan kasus yang menimpanya ini.
"Sebagai teman sesama partai, saya tentunya prihatin. Saya berdoa agar beliau tabah, meskipun saya yakin beliau sudah sangat tabah dan sudah sangat siap untuk menjalaninya," tambah anggota DPD RI ini.
Berita Terkait
-
Analis Beberkan Peluang PKS-Demokrat Berkoalisi di 2029, Mau Usung Prabowo Lagi?
-
Demokrat Tolak Tunjangan Rumah DPR RI: Tidak Tepat di Tengah Kesulitan Rakyat
-
Ditanya Nasib Kapolri, Ibas: 'Itu Presiden ya, Kita Buat Kondisi Lebih Tenang'
-
Wakili Ketum Partai Demokrat, Ibas Penuhi Panggilan Mendadak Prabowo di Istana Negara
-
Fenomena Bendera 'One Piece' vs Merah Putih: Sekjen Demokrat Sebut Ganggu Patriotisme
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?