Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bertemu dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), kalangan LSM, serta Kelompok Nelayan Jawa Tengah seperti Rembang dan Tegal, di Gedung Mina Bahari III, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (2/2/2015).
Dalam kesempatan tersebut, salah satu nelayan dari HNSI Tegal, Jateng, bernama Tambari, meminta Susi Pudjiastuti untuk menjadi Presiden.
"Saya Tambari dari Tegal. Saya dukung ibu, dan ibu luar biasa tegas. Kalau perlu, Bu Susi jadi Presiden saja. Saya apresiasi Bu Susi," kata Tambari dengan nada sindiran, saat berdialog di Gedung Mina Bahari I, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (2/02).
Menanggapi hal tersebut, Susi hanya menjawab singkat bahwa secara undang-undangnya tidak boleh.
"Undang-undangnya tidak boleh. Dan saya masih punya anak kecil yang harus saya urus," tegas Susi.
Ungkapan Tambari itu memang hanya berupa sindiran. Pasalnya, dirinya sebenarnya mengkritik kebijakan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) No.2/2015 tentang larangan penggunaan alat tangkap trawl dan cantrang yang dinilai tidak ramah lingkungan.
"Cantrang bagi desa kami membuat kami jadi sejahtera. Jadi, 10 tahun kami sejahtera, lalu terbit Permen KP larangan cantrang. Apakah betul tidak ramah lingkungan? Saya ingin ada pembuktian. Jika terbukti, kami akan melarang cantrang. Kalau tidak, kami tetap pakai. Apa pun risikonya kami pakai," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Rezeki Nomplok! Detik-detik Nelayan Karawang Serbu Kontainer Mie Instan yang Jatuh ke Laut
-
Riwayat Pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School Disorot, Ini Fakta dan Profil Sekolahnya
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Susi Pudjiastuti Geram: Minta Prabowo Hentikan Eksploitasi Raja Ampat
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen