Suara.com - Kongres Partai Amanat Nasional yang akan digelar di Bali pada 28 Februari-2 Maret 2015 diprediksi akan menjadi pertarungan sengit antara Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan untuk meraih dukungan menjadi Ketua Umum PAN periode 2015-2020.
Anggota Majelis Pertimbangan sekaligus pendiri PAN, Alvin Lie, mengapresiasi Hatta Rajasa yang sekarang masih menjadi Ketua Umum PAN dengan mengatakan bahwa Hatta sudah banyak berjasa bagi partai. Namun, kata Alvin, saat ini, PAN membutuhkan pembaruan, yakni dengan dipimpin oleh Zulkifli Hasan yang sekarang menjadi Ketua MPR.
"Saya menghargai jasa-jasa Hatta selama ini. Namun, untuk ke depan, PAN perlu pembaruan dan itu yang saya harapkan dari Zulkifli Hasan," kata Alvin, Jumat (27/2/2015).
Alvin yang juga mantan anggota DPR itu tidak meragukan kedua tokoh senior PAN. Keduanya, kata Alvin, sama-sama kader handal.
"Sama-sama mulai dari bawah. Sama-sama pernah menjadi ketua fraksi, jadi sekretaris jenderal, jadi menteri," katanya.
Itu sebabnya, menurut Alvin, sangat logis bila Zulkifli sekarang diberi kesempatan untuk memimpin PAN. Sedangkan Hatta, katanya, tetap berkiprah sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PAN.
Kemarin, Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi menilai kongres tersebut akan menjadi perang antar besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Hatta) dan besan Ketua MPP PAN Amien Rais (Zulkifli).
"Ini politik besan yang menarik, besan SBY atau besan Amien Rais. Kita tunggu siapa yang menang," kata Hasan Nasbi di kantor CSIS Cyrus Network, Jakarta, Kamis (26/2/2015).
Siapapun nanti menjadi ketua, bagi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, yang terpenting adalah PAN tetap menjaga hubungan baik dengan Muhammadiyah. Ia menilai jajaran pengurus PAN selama ini kurang menjaga hubungan baik dengan Muhammadiyah sehingga banyak warga Muhammadiyah yang kecewa dan tidak memilih PAN pada pemilu lalu.
"Meski PAN bukan Muhammadiyah dan sebaliknya, namun saya mengamati sekarang ini PAN kurang menjaga hubungan baik dengan Muhammadiyah," ujar Din Syamsuddin di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (14/2/2015).
Meski Muhammadiyah tidak ada hubungan khusus dengan PAN, kata Din, secara sosiologis politis dan berdasarkan pengamatan masyarakat bahwa konstituen PAN itu orang Muhammadiyah.
"Karena itu, kalau warga Muhammadiyah kecewa maka yang rugi adalah PAN sendiri. Ini harus segera disadari," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
-
Prabowo Teken Inpres Soal Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah, Begini Isinya
-
Pernyataan Terkini Kejagung Soal Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit Seret Anak 'Raja Tol' Jusuf Hamka