Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi membantah telah menyita Masjid Syaichona Cholil di Bangkalan Madura, Jawa Timur, terkait kasus suap jual beli gas alam yang telah menjerat bekas Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron.
"Jadi perlu diklarifikasi bahwa tidak benar KPK melakukan penyitaan terhadap masjid tersebut," kata Kepala Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha, Selasa (24/3/2015).
Priharsa mengatakan penyidik KPK tidak pernah menyita masjid yang diklaim Fuad sebagai tempat peribadatan keramat itu.
Priharsa menjelaskan sebelum menyita alat bukti penyidik KPK selalu konfirmasi terlebih dahulu dengan pihak terkait. Seperti juga ketika menyita sejumlah aset Fuad, penyidik selalu menyampaikan pemberitahuan kepada Fuad.
"Penyitaan dilakukan setelah ada keyakinan bahwa aset tersebut berkaitan dengan dugaan tindak pidana," kata Priharsa.
Fuad mengaku terpuruk begitu salah satu asetnya disita penyidik. Aset yang kemudian dikatakan sebagai masjid tua itu berdiri sejak 1925. Bangunan yang berlokasi di daerah Martajasa, Bangkalan, Jawa Timur, disita lantaran tanah dan bangunannya atas nama Fuad.
"Itu masjid keramat milik mbah saya," kata Fuad usai mengikuti sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (23/3/2015) kemarin.
Sejak dijerat tindak pidana pencucian uang, KPK melakukan penyitaan besar-besaran terhadap aset Fuad yang diduga berkaitan dengan tindak pidana korupsi. Nilai aset-aset itu terbilang fantastis.
Adapun aset-aset yang sudah disita KPK selama ini adalah berupa aset-aset tak bergerak seperti tujuh buah rumah dan juga ratusan milyaran, uang serta aset bergerak seperti kendaraan bermotor.
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
Terkini
-
Tidak Ada Pemakzulan Sampai Muktamar, Gus Yahya Pimpin PBNU Satu Periode
-
Ramai Dukungan Publik untuk Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi, KPK Jelaskan Soal Kerugian Negara Rp1,25 T
-
Tetapkan Fatwa Pajak Berkeadilan, MUI Soroti PBB Rumah Huni yang Mencekik hingga Pajak Kendaraan
-
Tak Tunggu Hari Kerja, Dasco Temui Presiden Prabowo Bawa Aspirasi dari Daerah
-
Kementerian P2MI Apresiasi Malaysia Tangani Kasus Eksploitasi Pekerja Migran Asal Temanggung
-
Akhir Tragis Pencarian Alvaro Kiano Nugroho: Ditemukan Tewas, Polisi Amankan Pelaku
-
Bareskrim Ambil Alih Kasus 75 Ribu Ekstasi di Mobil Kecelakaan: Sopir Kabur, Ada Lencana Polri!
-
Viral Pria Ngaku Bawa Mobil Barang Bukti, Polda Metro: Hanya Oper Kredit!
-
Polisi Periksa Kerangka Diduga Alvaro, Ayah Tiri Ditangkap sebagai Terduga Pelaku!
-
Beda dari Tahun-Tahun Sebelumnya, Reuni Akbar 212 Bakal Digelar Usai Magrib