Suara.com - Komisi Nasional Perlindungan Perempuan mencatat ada 293.220 perempuan mengalami kekerasan selama tahun 2014 kemarin. Kekerasan kebanyakan terjadi di dalam rumah tangga.
Komisioner Komnas Perempuan Masruchah menjelaskan kekerasan dalam rumah tangga itu banyak dialami oleh seorang perempuan yang dinikahkan secara siri. Mereka mendapatkan kekerasan fisik, psikologis, bahkan seksual.
"Kekerasan secara seksual meningkat secara tajam itu kasus pernikahan siri. Kebanyakan poligami itu dengan pernikahan siri,"a jelas Masruchah saat berbincang dengan suara.com, Selasa (24/3/2015).
Dia mencatat rata-rata dalam sehari ada 35 perempuan yang mengalami kekerasan karena dipicu perkawinan poligami. Mereka menikah siri, kata Masruchah.
"Harus diingat, salah satu kekerasan seksual itu adalah pernikahan siri. Karena dampaknya pada seksualitas perempuan," jelas dia.
Masruchah merinci pernikahan siri tanpa legalitas catatan sipil lebih banyak mendatangkan ancaman untuk perempuan. Paling nyata, istri nikah siri tidak mendapat pengakuan secara hukum.
"Kalau konteks mengalami KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), secara hukum tidak dilayani selayaknya istri. Istri yang dinikahkan secara siri itu kan tidak diatur ke dalam UU Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga atau payung hukum lainnya," kata dia.
Bahkan anak akan sulit mendapatkan akta kelahiran. Sebab anak yang dihasilkan dari nikah siri harus mendapatkan pengakuan resmi dari sang ayah.
"Meski MK sudah melonggarkan. Jadi harus tes DNA dan mengurus hal lain. Itu akan melalui sederet pengurusan dokumen," paparnya.
Sebelumnya heboh pernikahan siri yang diiklankan secara online. Jasa penghulu bisa menikahkan siri banyak beriklan di media internet dengan membuat blog atau situs-situs berdomain komersil. Kementerian Komunikasi dan Informatika pun langsung memblokir sebagian situs yang terindikasi menjajakan jasa pernikahan siri online.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri