Suara.com - Sejak digerebek sepuluh hari lalu, pabrik es batu balok di Jalan Rawa Gelam nomor 2, Kawasan Industri Pulogadung (KIP), Cakung, Jakarta Timur, kini sepi dari kegiatan.
Dari pantauan suara.com ke lokasi, Jumat (27/3/2015), tak satupun pegawai yang berada di pabrik untuk dimintai keterangan. Sementara kondisi pabrik dibiarkan kosong dengan garis kuning polisi.
Pabrik ini digerebek polisi karena diduga menggunakan air dari saluran inspeksi sungai Kalimalang sebagai bahan baku es balok.
Di bagian depan pabrik juga hanya terlihat truk-truk pengangkut es yang diparkir tanpa ada satupun yang menjaga.
Begitu juga saat reporter suara.com mencoba melongok ke dalam pabrik yang terbagi menjadi dua bagian. Terdapat cetakan es balok yang sudah berkarat di taruh begitu saja dan juga terdapat dua tabung raksasa dan drum yang tergelatak beraturan.
Menurut petugas sekuriti , sekitar 40 pekerja di pabrik tersebut kini diliburkan. Pimpinan perusahaan juga tak dapat ditemui.
Petugas yang tak mau disebutkan namanya itu menyayangkan berhentinya aktifitas pabrik yang lantas membuat karyawan tak bisa bekerja lagi.
"Belum tahu sampai kapan, masih urusan sama polisi, tadi masih ada yang ke sini, tetapi itu ya nasibnya terkatung-katung jadinya," katanya.
Dia pun menepis tudingan bahwa pabrik itu menggunakan zat berbahaya. Menurutnya, pabrik itu menggunakan air yang layak.
"Di sini air itu kita ambil dari PAM dan dari Bekasi. Kalau dibilang dicampur kaporit dan ANP dari mana. PAM juga campur kaporit kan," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, dari pabrik yang digerebek itu, polisi sudah mengamankan dua orang, yakni DN (55) sebagai pemilik alat angkut, dan AL (55) sebagai penanggung jawab pabrik. Selain itu, petugas juga sudah mengamankan barang bukti truk pengangkut air, balok es, alat cetak es batu, dan zat kimia.
Kepala Kepolisian Resort Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat mengatakan pabrik pembuat es tersebut digerebek karena diduga memproses es batu dengan tidak sehat.
Dugaan itu dikuatkan oleh hasil tes laboratorium Balai Besar Laboratorium Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kementerian Kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
John Kenedy Apresiasi Normalisasi Sungai di Wilayah Bencana, Pemulihan Bisa Lebih Cepat
-
Presiden Buruh: Tidak Masuk Akal Jika Biaya Hidup di Jakarta Lebih Rendah dari Kabupaten Bekasi
-
Kronologi dan 6 Fakta Tenggelamnya Kapal KM Putri Sakinah di Labuan Bajo yang Menjadi Sorotan Dunia
-
KPK Panggil Eks Sekdis Kabupaten Bekasi yang Sempat Diamankan Saat OTT
-
Pramono Anung: Kenaikan UMP Jakarta Tertinggi, Meski Nominalnya Kalah dari UMK Bekasi
-
Polri Kerahkan Tambahan 1.500 Personel, Perkuat Penanganan Bencana Sumatra
-
Cekcok Ponsel Berujung KDRT Brutal di Sawangan, Polisi Langsung Amankan Pelaku!
-
Buruh KSPI Demo Dekat Istana: Tuntut UMP DKI Jadi Rp5,8 Juta, Anggap Angka Pramono Tak Sesuai KHL
-
Menuju Fase Rehabilitasi: Pemerintah Pastikan Sekolah, RSUD, dan Pasar di Sumatra Mulai Pulih
-
Arus Balik Nataru 2026 Dibayangi Kepadatan Tol, Polda Metro Siapkan 5 Skema Rekayasa Lalu Lintas Ini