Ilustrasi suasana salah satu sekolah dasar di Jakarta saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2014 lalu. [Suara.com/Adrian Mahakam]
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Arie Budhiman, memastikan bahwa PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak akan memutus aliran listrik ke Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Dasar (SD), yang akan digunakan untuk Ujian Nasional (UN).
Hal itu dipastikan Arie, setelah adanya surat yang dilayangkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, untuk segera melunasi tunggakan listrik sebanyak 30 sekolah.
"Kami sudah berkirim surat, minta segera dicairkan anggarannya. Toh, jumlahnya tidak banyak, hanya 30 sekolah. Dijaminlah listrik tidak mati selama UN digelar," ujar Arie, di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Sebelumnya, pihak BPKAD menuturkan bahwa ada 158 kantor milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang menunggak pembayaran listrik. Sebanyak 30 di antaranya adalah sekolah-sekolah yang akan dipakai menggelar UN pekan depan.
Terkait 30 sekolah yang sebelumnya terancam akan diputus aliran listriknya itu, Arie masih enggan menyebutkan sekolah mana saja. Namun dia mengatakan, hal itu terjadi lantaran BPKAD DKI selalu menunggu permintaan dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) No 211 tahun 2014 tentang Pengeluaran Daerah Mendahului Penetapan APBD Tahun Anggaran 2015, Arie menilai bahwa BPKAD harus segera mencairkan anggaran pembayaran listrik untuk sekolah.
"Kalau berdasarkan Pergub itu, November seharusnya anggaran mendahului sudah turun. DKI ini kan juara telat. Harusnya BPKAD nggak perlu nunggu (dari SKPD). Pak Ahok sudah bolak-balik bilang kenapa nggak pakai auto debet," tutur Arie lagi.
Hal itu dipastikan Arie, setelah adanya surat yang dilayangkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, untuk segera melunasi tunggakan listrik sebanyak 30 sekolah.
"Kami sudah berkirim surat, minta segera dicairkan anggarannya. Toh, jumlahnya tidak banyak, hanya 30 sekolah. Dijaminlah listrik tidak mati selama UN digelar," ujar Arie, di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Sebelumnya, pihak BPKAD menuturkan bahwa ada 158 kantor milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang menunggak pembayaran listrik. Sebanyak 30 di antaranya adalah sekolah-sekolah yang akan dipakai menggelar UN pekan depan.
Terkait 30 sekolah yang sebelumnya terancam akan diputus aliran listriknya itu, Arie masih enggan menyebutkan sekolah mana saja. Namun dia mengatakan, hal itu terjadi lantaran BPKAD DKI selalu menunggu permintaan dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) No 211 tahun 2014 tentang Pengeluaran Daerah Mendahului Penetapan APBD Tahun Anggaran 2015, Arie menilai bahwa BPKAD harus segera mencairkan anggaran pembayaran listrik untuk sekolah.
"Kalau berdasarkan Pergub itu, November seharusnya anggaran mendahului sudah turun. DKI ini kan juara telat. Harusnya BPKAD nggak perlu nunggu (dari SKPD). Pak Ahok sudah bolak-balik bilang kenapa nggak pakai auto debet," tutur Arie lagi.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!