Ilustrasi bocah korban perkosaan (Shutterstock).
Kepolisian Resor Rejanglebong Provinsi Bengkulu menyatakan kondisi EM (15), siswi sekolah dasar korban perkosaan oleh tujuh lelaki pada Selasa (7/4/2015) lalu, belum juga siuman.
"Saat ini korban masih belum sadarkan diri dan masih menjalani perawatan di RSUD dr Sobirin Kota Lubuklinggau, Sumsel," kata Kabag Ops Polres Rejanglebong, Kompol Rusdi, di Rejanglebong, Kamis sore (9/4/2015).
Kondisi EM sangat memprihatinkan, jelas Rusdi. Selain menjadi korban perkosaan oleh tujuh remaja, juga mengalami tindak kekerasan dengan ditemukan luka lecet di kening, bibir pecah serta luka lebam di bagian tubuh lainnya yang diduga dipukul oleh para pelakunya.
Sedangkan enam dari tujuh tersangka pelaku pemerkosaan itu, ujarnya lagi, enam orang di antaranya sudah ditangkap petugas Polsek Padang Ulak Tanding dan sekarang sudah dilimpahkan ke Polres Rejanglebong.
Satu tersangka lainnya, RH (16) warga Desa Trans Bukit Batu Kecamatan Padang Ulak Tanding masih dalam pengejaran polisi.
Para tersangka yang sudah diperiksa penyidik Polres setempat, katanya lagi, dari pengakuan mereka, tindakan tersebut dilakukan dalam kondisi sadar dan tidak dalam pengaruh minuman keras atau narkoba.
"Mereka mengaku semuanya dalam kondisi sadar, tidak mabuk akibat minuman atau pengaruh narkoba. Tindakan yang dilakukan para tersangka ini mungkin akibat pengaruh lingkungan dan pergaulan yang salah," ujarnya lagi.
Sebelumnya, Kapolsek Padang Ulak Tanding Iptu Eka Chandra, menjelaskan kasus perkosaan yang menimpa EM (15), warga Desa Taba Tinggi Kecamatan Padang Ulak Tanding yang masih berstatus pelajar SD kelas enam itu terjadi pada Selasa sekitar pukul 21.30 WIB, di lapangan bola Dusun Olos Desa Tanjung Sanai I.
Perkosaan ini dilakukan tujuh tersangka, tiga di antaranya masih di bawah umur.
Para pelaku ini, empat orang berasal dari Desa Air Apo Kecamatan Binduriang, yakni AW (16) berprofesi sebagai petani, dan tiga tersangka lainnya, DF (13), FI (13), IR (13) masih pelajar SMP.
Sedangkan pelaku lainnya RH (16), saat ini masih buron, kemudian tersangka B (18) dan HA (18) keduanya berprofesi sebagai petani warga Desa Taktoi Kecamatan Padang Ulak Tanding. (Antara)
"Saat ini korban masih belum sadarkan diri dan masih menjalani perawatan di RSUD dr Sobirin Kota Lubuklinggau, Sumsel," kata Kabag Ops Polres Rejanglebong, Kompol Rusdi, di Rejanglebong, Kamis sore (9/4/2015).
Kondisi EM sangat memprihatinkan, jelas Rusdi. Selain menjadi korban perkosaan oleh tujuh remaja, juga mengalami tindak kekerasan dengan ditemukan luka lecet di kening, bibir pecah serta luka lebam di bagian tubuh lainnya yang diduga dipukul oleh para pelakunya.
Sedangkan enam dari tujuh tersangka pelaku pemerkosaan itu, ujarnya lagi, enam orang di antaranya sudah ditangkap petugas Polsek Padang Ulak Tanding dan sekarang sudah dilimpahkan ke Polres Rejanglebong.
Satu tersangka lainnya, RH (16) warga Desa Trans Bukit Batu Kecamatan Padang Ulak Tanding masih dalam pengejaran polisi.
Para tersangka yang sudah diperiksa penyidik Polres setempat, katanya lagi, dari pengakuan mereka, tindakan tersebut dilakukan dalam kondisi sadar dan tidak dalam pengaruh minuman keras atau narkoba.
"Mereka mengaku semuanya dalam kondisi sadar, tidak mabuk akibat minuman atau pengaruh narkoba. Tindakan yang dilakukan para tersangka ini mungkin akibat pengaruh lingkungan dan pergaulan yang salah," ujarnya lagi.
Sebelumnya, Kapolsek Padang Ulak Tanding Iptu Eka Chandra, menjelaskan kasus perkosaan yang menimpa EM (15), warga Desa Taba Tinggi Kecamatan Padang Ulak Tanding yang masih berstatus pelajar SD kelas enam itu terjadi pada Selasa sekitar pukul 21.30 WIB, di lapangan bola Dusun Olos Desa Tanjung Sanai I.
Perkosaan ini dilakukan tujuh tersangka, tiga di antaranya masih di bawah umur.
Para pelaku ini, empat orang berasal dari Desa Air Apo Kecamatan Binduriang, yakni AW (16) berprofesi sebagai petani, dan tiga tersangka lainnya, DF (13), FI (13), IR (13) masih pelajar SMP.
Sedangkan pelaku lainnya RH (16), saat ini masih buron, kemudian tersangka B (18) dan HA (18) keduanya berprofesi sebagai petani warga Desa Taktoi Kecamatan Padang Ulak Tanding. (Antara)
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka