Suara.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armantha Nasir mengatakan jika pemberlakuan hukuman mati kepada Karni Binti Medi Tarsim oleh Pemerintahan Arab Saudi sudah final.
Menurutnya, kasus pembunuhan yang dilakukan Karni pada bulan September 2012 silam itu tergolong mengerikan.
"Di mana dia membunuh anak umur 4 tahun, dengan cara cukup menyeramkan, dan pada saat orang tua si korban diberitahu dan kembali ke rumah untuk menjenguk anaknya, mereka terkena kecelakaan (ada korban lain)," kata Armantha di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (16/4/2015).
Kasus ini, kata dia, juga telah menggemparkan rakyat Arab Saudi, sehingga otoritas Arab Saudi lantas mempercepat proses hukuman mati kepada Karni.
"Isu ini mendapatkan perhatian yang sangat luas di Arab Saudi. Media dan pemerintah, sehingga prosesnya cukup cepat. Karena pada maret 2013 divonis dia, selang dua tahun hukuman mati diberlakukan," kata dia.
Menurutnya, pemerintah Indonesia juga telah beberapa kali memberikan bantuan hukum antara lain dengan memberikan surat-surat permohonan penundaan kepada pemerintah Arab Saudi.
"Berbagai langkah hukum kita berikan, termasuk surat dari presiden RI, 1 kali SBY dan dua kali Jokowi, yang meminta Raja Arab Saudi untuk diadakannya penundaan hukuman mati dan pemaafan dari keluarga korban dan meminta raja untuk memediasai," katanya.
Bahkan, pemerintah, kata dia, telah memberangkatkan keluarga untuk menjenguk Karni saat mendekam di tahanan dan bertemu keluarga korban untuk meminta maaf.
Menlu, sambungnya, juga telah meminta bantuan kepada pemerintah Arab Saudi untuk memediasi keluarga korban agar memaafkan perbuatan Karni.
"Namun seperti kita ketahui kejadian sangat mengerikan, keluarga korban bersikeras tidak membuka pintu maaf ke Karni," katanya.
Berita Terkait
-
Ibu Sampai Kirim Surat ke Presiden, Ini Alasan Kasus Kekerasan Seksual Anak TKW di Pontianak Mandek!
-
TKW Asal Pontianak Kirim Surat ke Prabowo, Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual Tapi Kasus Mandek!
-
Karni Ilyas Bukan Wartawan Gagal! Refly Harun Skakmat Wakil Ketum Projo Terkait Gibran
-
Rocky Gerung Disamakan dengan Gus Miftah, Karni Ilyas Pasang Badan: Bedanya...
-
Momen Silfester Matutina Ditinggal Rocky Gerung Pulang saat Debat Panas: Saya Gak Mau Denger Onderdil
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid