Suara.com - Praktik prostitusi di Apartemen Kalibata City Jakarta Selatan terbongkar oleh Polda Metro Jaya, Sabtu (25/4/2015). Dicurigai praktik itu didukung oleh pemilik unit.
Salah satu penghuni Kalibata City, Sh pernah melihat pemilik apartemen menyewakan kamarnya untuk prostitusi. Unit apartemen itu disewa perhari atau juga bulanan.
Unit apartemen itu bukan untuk ditempati. Namun hanya sebagai tempat 'esek-esek'.
"Sewanya ke pemilik unit, pegang kunci, selesai. Jadi mau ngapa-ngapain nggak ketauan. Ini lebih menguntungkan buat pemilik unit daripada sewa tahunan," kata Sh saat berbincang dengan suara.com, Senin (27/4/2015).
Sh sudah biasa melihat perempuan berpakaian minim berseliweran di tower apartemen tempat di tinggal. Perempuan itu terlihat muda. Dia perkirakan masih sekolah.
"Mereka pakaiannya rok mini dan tank top, umurnya masih muda, paling masih SMA. Biasanya mereka tunggu di parkiran atau di Mall Kalibata," kata dia.
Warga Kalibata City, sambung Sh, akhirnya harus tutup mata dengan adanya prostitusi online di kawasan itu. Sebab, laporan mereka selalu mentah, baik ke pengelola Kalibata City atau ke Kelurahan terdekat, Rawajati. Setiap laporan mereka hanya didengar tanpa ada tindak lanjut.
"Pengelola itu kayanya mereka tutup telinga, yang penting kan pengelola dapat uang. Karena walaupun ada laporan nggak ada tanggapan dari pegelola. Percuma kita lapor ke pengelola," kata Shasa.
Dia berharap pemerintah bisa masuk ke apartemen ini. Supaya ada kepengurusan dan perketatan aturan. "Harapannya supaya pemerintah masuk ke sini, bantu warga, saya sudah nggak berharap ke pengelola lagi, minimal pemerintah bentuk kepengurusan RT/RW lah. Kita takut ada anak-anak di sini, lihat begitu," kata dia.
'Gurita' jangan prostitusi Kalibata City
Senada dengan harapan Sh, Komunitas Warga Kalibata City mencurigai praktik prostitusi terselubung di Kalibata City sudah lama ada. Bahkan terkoordinasi.
Juru Bicara Komunitas Warga Kalibata City, Antonius J. Sitorus mengatakan ada 13 ribu penghuni Kalibata City. Namun perangkat kependudukan dan sosia tidak tersedia. Tidak ada perhimpunan penghuni, RT/RW, peribadatan, posyandu, dan sarana sosial lainnya.
"Prostitusi yang terungkap di kedua tower tersebut hanyalah sebagian kecil, karena indikasi mengguritanya jaringan prostitusi di hampir 18 tower telah ada dan warga telah melaporkan indikasi tersebut ke berbagai pihak.
Kata dia, Badan Pengelola Kalibata City merupakan pihak yang bertanggungjawab karena munculnya prostitusi terselubung itu," papar dia.
Menanggapi hal itu, salah satu staf Kalibata City, Muhammad Yunus membantah tutup mata. Sebab sudah terjadi penangkapan oleh pihak Polda Metri Jaya akhir pekan lalu.
"Memang masalah ini, bukan kita tutup mata, kita sudah kerjasama dengan resmob Polda Metro Jaya. Memang penangkapannya di grand floor dan kemudian dikembangkan ke unit. Di dalam unit itu akhirnya germo itu ditangkap," kata Yunus.
Dia berkilah, kasus seperti ini marak di apartemen Kalibata City. Sebab, peristiwa seperti ini mudah ditemui di manapun, termasuk di perumahan.
"Sebenernya kasus seperti ini bukan hanya di Kalibata, tapi di apartemen lain seperti itu, di perumahan juga. Memang kasus seperti ini memang kita mencari, tak hanya penangkapan ini, tapi kasus sebelum-sebelumnnya," ujar dia.
Serius tangani kasus prostitusi
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berjanji akan fokus menangani kasus prosititusi yang terjadi di Jakarta. Kata dia isu prostitusi bukan hal baru.
"Prostitusi itu kan sejarahnya hampir sama dengan peradaban manusia, hanya kadang-kadang kita munafik saja kan, bukan begitu kan? Sekarang kita fokus jangan sampai apartemen-apartemen itu, tempat kos-kosan itu kemudian disalahgunakan untuk prostitusi, kita fokus ke situ," kata Djarot.
DKI akan mendata para penghuni kost dan apartemen. Pendataan itu juga akan mengetahui warga pendatang yang tinggal di Jakarta.
"Bukan hanya untuk prostitusi, tapi sudah kita tegaskan untuk itu jangan sampai juga ada orang-orang yang nggak jelas masuk ke situ. Jakarta sebagai kota yang terbuka siapapun boleh masuk ke sini. Tetapi kita juga harus menjaga supaya Jakarta tetap aman," kata Djarot.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
Terkini
-
Menteri HAM Sebut Mudah Temukan 3 Mahasiswa Hilang dengan CCTV, DPR: Kalau Gampang Laksanakan Dong!
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik