Suara.com - Penjual nasi bubur dan uduk di Mutiara Gading, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Dewi Septiani, meminta maaf kepada masyarakat yang resah gara-gara temuannya, beras plastik.
Dewi mengunggah temuannya tersebut ke media sosial, kemudian setelah tersebar luas, muncul kehebohan. Polisi, pemerintah daerah, pemerintah pusat, bahkan media-media internasional pun membahasnya.
"Untuk teman2.. rekan2 semuanya... maupun saudaraku tercinta... atas nama pribadi,,, saya minta maaf sebesar2nya.. tidak ada niat sedikit pun meresahkan seluruh Rakyat Indonesia... ini hanyalah pengalaman yg saya sampaikan via medsos..." tulis ibu dari tiga anak di Facebook, Jumat (22/5/2015).
Dewi bisa memahami reaksi masyarakat, terutama pihak yang tidak terima atas tindakannya berbagi informasi tentang beras plastik.
"Setiap tanggapan itu kan, gak ada yg semuanya yg positif.. pasti ada yg negatif juga... bagi saya pribadi... ini adalah UJIAN dr Allah swt... kita semua rugi.. dan saya pribadi pun rugi krn beredarnya beras sintetis tsb," tulis dia.
Dewi mengatakan ia sempat merasa ketakutan, terutama setelah diperiksa polisi. Ia takut kalau dia dijadikan sebagai pihak yang bersalah. Tapi, kemudian ia lega karena Lembaga Bantuan Hukum Jakarta mendampinginya.
"Dari kemarin, sy hanya diam.. diam.. dan diam... sejak di BAP kan oleh polisi.. sy takut.. alhamdulillah sampai saat ini sudah ada teman2 tim dari LBH Jakarta dan media yg mensupport sy pribadi... sy butuh dukungan dari rekan2...sy juga butuh ketenangan psikologis... krn sy jg manusia yg tidak luput dari kesalahan... saya mohon maaf atas segalan2nya.. sy mhn diampuni dr dosa2 yg tidak sengaja diperbuat.. ataupun statement yg dianggap trll berlebihan... ini adalah ujian... ujian yg sngt berat... saya mohon maaf segala-galanya...." tulis Dewi.
Sejak Dewi mengunggah informasi beras palsu ke media sosial, dia diperiksa polisi sebanyak dua kali. Yang pertama dilakukan di Polsek Bantargebang pada Selasa (19/5/2015), yang kedua di Polresta Bekasi pada Kamis (21/5/2015). Dewi menemukan beras tersebut dari toko beras milik Sembiring di Pasar Mutiara Gading.
Menurut hasil uji sampel laboratorium Sucofindo menunjukkan beras yang ditemukan Dewi positif mengandung bahan spektrum polifenil klorida yang biasa digunakan dalam pembuatan polimer pipa, kabel, lantai, dan kebanyakan industri. Tapi hasil penelitian dari BPOM dan Puslabfor Mabes Polri belum dirilis.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Gara-gara Beras Plastik, Hubungan Dewi dan Sembiring Renggang
Cara Mendeteksi Beras Sintetis
Dibully soal Sengketa IMA 2015, Angel Pieters Menangis
Luka Bedah Caesar Terbuka, Lambung dan Usus Ibu Ini Terburai
Dihujat Pakai Hijab Modifikasi, Ini Kata Melly Goeslaw
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?