Suara.com - Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menilai Indonesia perlu memperkuat pertahanan laut dan udara, salah satunya dengan memperkuat Alat Utama Sistem Senjata di kedua wilayah tersebut.
"Saya menilainya apabila kita melihat posisi Indonesia di kawasan dan antisipasi yang harus dilakukan adalah memperkuat pertahanan kita di laut dan udara," kata Mahufdz di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan penguatan pertahanan di laut dan udara harus menjadi prioritas karena di wilayah darat sudah relatif cukup. Mahfudz menilai di wilayah laut dan udara perlu ada peningkatan kemampuan patroli, penjagaan, dan pasukan reaksi cepat.
"Hibah pesawat F-16 lalu, dari rencana 24 buah hanya lima yang layak tempur," ujarnya.
Mahfudz menilai kebutuhan penguatan pertahanan Indonesia di wilayah laut dan udara, tidak harus membuat Panglima TNI selanjutnya hanya datang dari kedua matra tersebut.
Menurut dia seluruh kepala staf di TNI menganut paham Tri Matra Terpadu yang menjadi prinsip dalam pengembangan postur pertahanan.
"Apabila dikaitkan dengan rencana penggantian Panglima TNI, sebenarnya di jajaran kepala staf (AD, AL, AU) menganut paham Tri Matra Terpadu," katanya.
Dia mengatakan seorang kepala staf di dalam pikirannya bukan hanya berpikir sektoral angkatan yang dipimpinnya, namun harus berpikir Tri Matra TNI.
Mahfudz mencontohkan seorang Kepala Staf Angkatan Udara menguasai konsep pertahanan laut dan darat, begitu pun dengan kepala staf AD, dan AL.
"Apabila berbicara poros maritim, maka sebenarnya patroli wilayah laut terintegrasi dengan patroli wilayah udara. Perkembangan teknologi bisa menggunakan pesawat tanpa awak untuk pengawasan wilayah laut," katanya.
Dia menjelaskan dalam UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI disebutkan Panglima TNI dijabat secara bergantian dengan semangat untuk menghilangkan dominasi satu angkatan dengan angkatan lain.
Menurut dia tradisi rotasi yang diawali di era pemerintahan Presiden RI keenam Abdurrahman Wahid berjalan sukses sehingga tidak ada gejolak.
"Di UU itu kalimatnya dapat (rotasi) sehingga artinya dapat dijalankan atau tidak," katanya.
Mahfudz berharap pergantian Panglima TNI tidak diwarnai dengan kegaduhan. Sumber kegaduhan bisa dari mana saja termasuk Presiden. (Antara)
Berita Terkait
-
Ini Dia KRI Brawijaya 320, Kapal Baru TNI AL yang Siap Perkuat Pertahanan Laut
-
Lompatan Strategis Pertahanan, Indonesia Diam-diam Operasikan Rudal Balistik Khan dari Turki
-
Rudal Balistik yang Dibeli TNI Sudah Datang! Langsung Ditarok di 'Muka' Malaysia
-
Pandji Pragiwaksono Mendadak Puji Kebijakan Presiden Prabowo, Netizen: Bismillah CEO BUMN
-
RI Borong 48 Jet Tempur Canggih dari Turki, Kapan Mengudara di Langit Indonesia?
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri
-
Reformasi Kepolisian Tak Cukup Ganti Kapolri, Butuh Political Will dari Presiden
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK