Suara.com - Usulan DPR tentang Dana aspirasi Daerah Pemilihan (Dapil) atau Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP), belum seragam. Masing-masing fraksi punya argumentasi sendiri tentang urgensi dana aspirasi dapil.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan Olly Dondokambey belum bersikap tentang dana aspirasi atau Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP). Dia mengatakan ingin melihat dulu postur APBN supaya anggaran tersebut bisa masuk.
Anggaran ini sendiri, tambahnya, sesuai dengan UU MD3 yang mengakomodir aspriasi daerah untuk menjadi pertimbangan tiap anggota DPR.
"Kita melihat postur APBN tentang usulan pemerintah terhadap dana aspirasi ini dulu," kata dia di DPR, Jakarta, Selasa (16/5/2015).
"Sebab pada prinsipnya Fraksi PDI Perjuangan akan menjadi pembackup apa yang menjadi kebijakan pemerintah," tambahnya.
Sementara Wasekjen PKB yang merupakan anggota Komisi IV Daniel Johan menyatakan dukungan fraksinya soal dana UP2DP ini. Meski ada fraksi di DPR, yaitu Fraksi Nasdem yang menolak dana ini, menurutnya hal itu tidak masalah.
"Itu urusan Nasdem, emang DPR Nasdem doank! Kan ada yang lain, yang 9 lagi bukan fraksi?" ujarnya ketus.
Fraksi PAN juga secara utuh mendukung penuh anggaran ini masuk ke dalam APBN 2016. Dia juga menegaskan, fraksi PAN meminta KPK dan BPK juga dilibatkan dalam pengawasan penggunaan dana Rp20 miliar peranggota DPR ini.
"Karenanya, kita minta BPK dan KPK dilibatkan," ujar Sekretaris Fraksi Partai PAN Yandri Susanto.
Kemarin, Fraksi Demokrat bersikap menunggu pemerintah untuk persetujuan dana ini.
Ada sejumlah pertimbangan pun menjadi acuan partai berlambang bintang mercy ini, diantaranya soal skema sistem penganggaran negara dan daerah supaya tidak berbenturan serta tidak tumpang tindih.
Kemarin juga, Fraksi Partai Nasdem memiliki sikap sendiri. Fraksi ini menolak program dana aspirasi daerah pemilihan (Dapil) sebesar Rp20 miliar per tahun untuk membangun infrastruktur untuk Anggota Dewan sesuai Dapilnya.
"Fraksi Partai Nasdem menolak untuk dilanjutkan program aspirasi pembangunan daerah pemilihan yang tidak memiliki dasar yang kuat dalam menjalankan program tersebut," kata Sekertaris Fraksi Partai Nasdem, Syrief Abdullah Alkadrie dalam konfrensi persnya di DPR, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta