Suara.com - Pimpinan DPR rupanya sangat kesal dengan sikap pemerintah dan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) yang sempat mendukung untuk merevisi Undang-undang KPK, namun akhirnya menyatakan menolak. Dia pun meminta agar Pimpinan KPK yang beberapa waktu lalu ada yang menangis, dan apabila terjadi lagi tidak boleh datang kepada DPR lagi.
"Jokowi juga omong begitu (UU KPK bermasalah), Jusuf Kalla juga omong begitu, Mahkamah Konstitusi omong begitu, DPR, DPD juga begitu, semua omong begitu. Sekarang tiba-tiba ditekan oleh partai anti korupsi, ya berubah lagi, nanti kalau nangis jangan datang ke DPR lagi," kata Fahri di Gedung KPK Senayan, Jakarta Selatan, Jumat(26/6/2015).
Dia juga sangat menyesalkan sikap Pelaksana Tugas Pimpinan KPK yang dinilainya begitu plin plan. Pasalnya kepada publik mereka menyampaikan hal yang berbeda dari hasil pembicaraan pada pertemuan. Namun, sebenarnya menurut Politisi PKS ini semua itu terjadi karena pemerintah takut kehilangan kepercayaan dari publik.
"Seperti Seno Adji dan Ruki, di kamar rapat omong lain di publik lain. Ini kan hanya tidak brani hadpi publik saja.Sudahlah di masa puasa ini watak pengecut lain depan lain balakang ini diakhiri. Bicara saja kepada rakyat jika UU KPK itu banyak masalah," jelasnya.
Dia juga menilai bahwa selama ini KPK dalam menjalankan tugasnya tidak bersinergi dengan lembaga lainnya. Hal itu pula dinilainya sebagai awal terjadinya bentrok dengan lembaga-lembaga lain yang memilik fungsi yang sama dengan KPK.
"Bagaimana KPK ini sudah 13 tahun Undang-undangnya sudah bermasalah, semua pimpinan KPK jadi masalah, semua pimpinan berebut, bukannya bersinergi seperti maunya Undang-undang. Berkelahi seolah-olah menarik untuk ditonton rakyat. Orang-orang ini nggak punya nyali penakut saja," tutupnya.
Berita Terkait
-
Komisi III Kritik Usulan Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa DPR: Absennya Pemaknaan Negara Hukum
-
DPR Usul Ada Dirjen Longsor sampai Banjir di Kementrian Bencana
-
Pengamat Soal Viral Video Zulhas: Bagus Kalau DPR Mengklarifikasinya
-
Kritik Komite Reformasi Polri Soal Isu Kapolri Ditunjukkan Langsung, Boni Hargens: Sesat Pikir
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis