Suara.com - Beberapa hari terakhir media sosial maupun media mainstream menyorot wajah Ni Wayan Sintia Diana Wati (5). Wajah bocah berusia lima tahun ini mirip sekali dengan wajah almarhum Angeline (8).
Diana dan keluarga tinggal di Dusun Penaga, Desa Landih, Kabupaten Bangli, Bali. Keluarganya tergolong miskin. Mereka tinggal di rumah yang dindingnya terbuat dari anyaman bambu.
Ayah Diana bernama I Wayan Sudika (24). Ibunya bernama Ni Wayan Setiani (23). Sudika dan Setiani bekerja sebagai pandai besi.
Di rumah berukuran sekitar 4x3 meter persegi, Diana yang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara menetap. Adik Diana yang nomor pertama sekarang dirawat nenek, sedangkan adik yang kedua, baru berusia 12 hari.
Ramainya berita wajah Diana mirip Angeline, bocah korban pembunuhan di Jalan Sedap Malam, Denpasar, dan kemiskinan keluarga Diana, sampai ke telinga Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Pastika pun mengutus Humas Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra menyerahkan bantuan berupa 50 kilogram beras dan uang tunai kepada keluarga Diana, Minggu (5/7/2015).
Dewa Mahendra berharap bantuan tahap awal ini dapat meringankan beban keluarga Diana.
Ia mengatakan sinergi seluruh komponen masyarakat sangat diperlukan untuk mempercepat penuntasan kemiskinan di Bali.
Dewa Mahendra menggugah kepedulian masyarakat untuk turut mengulurkan bantuan bagi warga yang masih kekurangan.
Menyitir ungkapan Gubernur Pastika, Dewa Mahendra menyebut bahwa membantu orang miskin adalah bagian dari Manusa Yadnya. Masyarakat, khususnya umat Hindu, diminta tak hanya memaknai Manusa Yadnya dalam arti sempit, seperti upacara tiga bulanan, Otonan dan Mesangih.
"Membantu orang miskin, menolong orang sakit, itu juga manusa yadnya," katanya di Bangli.
Dewa Mahendra juga menyampaikan terima kasih media yang gencar memberitakan keberadaan warga miskin. Menurut dia, hal ini sangat membantu pemerintah dalam mempercepat pengentasan kemiskinan.
Ia juga meminta aparat desa tak alergi dengan pemberitaan media yang mengangkat keberadaan warga miskin di wilayah mereka.
Sebaliknya, aparat justru harus berterima kasih dan memanfaatkan peran media untuk mengatasi persoalan kemiskinan di wilayahnya.
"Dengan diberitakan kan banyak yang membantu," kata Dewa Mahendra. (Luh Wayanti)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri