Suara.com - Anggota DPR Masinton Pasaribu menanggapi isu perombakan Kabinet Kerja dengan berpendapat bahwa keberadaan menteri-menteri yang tidak kompeten dan tidak profesional jangan sampai menghambat proses pencapaian program Nawacita yang dicanangkan Pemerintah.
"Saya pesimistis dengan model kabinet seperti sekarang ini mampu dalam mewujudkan Nawacita sebagai jalan perubahan," katanya dalam sebuah diskusi tentang perombakan kabinet yang diselenggarakan oleh Partai Rakyat Demokratik (PRD) di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Nawacita bisa terwujud bila Presiden Joko Widodo ditopang oleh tim dengan roh yang sama, namun sampai saat ini kondisi tersebut belum dapat terwujud.
"Dalam perjalanannya 'kok' semakin tidak kelihatan menuju Nawacita, dan kalau kita mendengar suara-suara masyarakat, ada beberapa menteri yang memang harusnya diganti," ucap Masinton seperti dikutip Antara.
Dia juga mengimbau kepada Presiden agar jangan mengukur kabinetnya dengan ukuran partai dan nonpartai, namun lebih kepada sisi pengabdiannya pada Nawacita sebagai turunan garis besar Pancasila dan UUD 1945.
Masinton juga berpendapat bahwa kelompok ekonom yang disebutnya "mafia berkeley" jangan sampai dimasukkan dalam keranjang Nawacita karena mampu membuatnya kusut dan menggerus aspek nasionalitas.
"Tentu jangan kemudian menyerahkan mekanisme penyelesaian masalah perekonomian kepada kaum neoliberal, karena bisa saja kita akan terperosok ke lubang yang sama," ucap politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.
Eko Sulistyo, Deputi VI Bidang Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden, mengakui bahwa tidak sepenuhnya visi dan misi dalam Nawacita terakomodasi di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
"Ada keinginan dari masyarakat, tapi di dalam perjalanannya juga tidak secepat itu," katanya.
Eko juga mengatakan bahwa wacana perombakan kabinet memiliki beberapa dampak bagi pemerintahan saat ini bila benar-benar terwujud. Pertama, perombakan kabinet akan mampu menyegarkan kembali harapan publik untuk kinerja pemerintah.
Kedua, perombakan kabinet mampu menjadi peluang terjadinya konsolidasi politik seperti kemungkinan membuka ruang politik pada partai atau kekuatan politik lain untuk masuk.
"Problem bangsa ini bukan problem kecil, namun problem besar yang tidak bisa dikerjakan hanya oleh kekuatan politik tertentu," katanya.
Berita Terkait
-
20 Oktober Jadi Ujian Prabowo, Akankah Lepas Bayang Jokowi dan Rombak Kabinet?
-
Presiden Empat Kali Reshuffle dalam Setahun, Pengamat: Kabinet Prabowo Kian Gemuk dan Tidak Efisien
-
Prabowo Lantik Gubernur Papua hingga Jajaran Pimpinan LPS dan BP BUMN
-
Siapa Dirgayuza Setiawan? Otak Komunikasi Prabowo yang Resmi Jadi Asisten Khusus Presiden
-
Dari KPK ke Istana: Profil Akhmad Wiyagus, Jenderal Integritas Kini Jadi Wamendagri
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap
-
Atasi Kemacetan Ragunan, Pramono Anung Bangun Parkir Bertingkat dan Hadirkan Wisata Malam
-
Dasco Minta Kader Gerindra Mulai Panaskan Mesin Politik: Tiga Tahun Lagi 2029
-
Dana Transfer Pusat Dipotong Rp15 T, Pramono Anung Minta Anak Buahnya Jangan Ngeluh
-
Mekarkan Kelurahan Kapuk Jadi Tiga, Kebijakan Pramono Disambut Baik Warga
-
Copot Arief Prasetyo, Prabowo Dikabarkan Angkat Mentan Amran jadi Kepala Bapanas
-
Solusi Macet Jakarta Utara! LRT Jakarta Bakal Tembus JIS hingga PIK 2, Simak Rutenya